Menkeu Joerg Kukies: Jerman ingin damai, tapi siapkan plan B

BERLIN — Di tengah memanasnya kembali ketegangan perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat, Jerman menegaskan dukungan utamanya pada jalur diplomasi untuk menurunkan tarif impor, namun bersiap untuk menempuh tindakan balasan jika perundingan gagal.
Di sisi lain, tekanan ekonomi dalam negeri mulai terasa. Sektor swasta menunjukkan tanda-tanda pelemahan akibat kekhawatiran terhadap kebijakan tarif tersebut.
Joerg Kukies, Menteri Keuangan Jerman, dalam wawancara dengan radio Deutschlandfunk, dikutip Kamis (24/4), menyatakan Jerman menginginkan penyelesaian damai atas ketegangan tarif dengan AS.
“Rencana A adalah mencapai kesepakatan dan menurunkan tarif. Tapi kami juga siap dengan Rencana B: dukungan terhadap langkah-langkah balasan dari Uni Eropa jika negosiasi gagal,” ujarnya yang saat ini sedang mengikuti pertemuan IMF dan Bank Dunia di Washington.
Data S&P Global dan IMF, dikutip dalam laporan Handelsblatt pada 22-24 April 2025, mengungkapkan sektor swasta Jerman menyusut untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Gabungan turun ke level 49,7 pada April, di bawah ambang batas 50 yang menandai pertumbuhan, dan jauh dari prediksi 50,5. Penurunan terutama terjadi pada sektor jasa yang kini berada di titik terendah 14 bulan terakhir, yaitu 48,8.
Sementara itu, Perancis juga mengalami penurunan PMI menjadi 47,3, dengan tekanan berat pada sektor jasa. Prospek perdagangan global yang suram menjadi penyebab utama, ditambah ketidakstabilan politik domestik yang mungkin memicu pemilu dadakan oleh Presiden Emmanuel Macron.
Secara keseluruhan, dinamika ini menempatkan Jerman dan kawasan Eropa dalam posisi sulit. Mendorong solusi diplomatik terhadap AS di satu sisi, namun harus merespons tekanan ekonomi domestik yang semakin nyata di sisi lain. (EF)