JAKARTA - Keuntungan industri China tumbuh 0,8% secara tahunan menjadi CN¥1,5 triliun pada kuartal I (Q1) 2025, menurut data Biro Statistik Nasional China (NBS).

Capaian itu membalikkan penurunan keuntungan industri di China yang mencapai 0,3% pada dua bulan pertama 2025. Pada periode Maret saja, keuntungan industri di China naik 2,6% secara year-on-year (yoy).

Industri perangkat pintar wearable mencatat lonjakan keuntungan 78,8%, sementara produsen alat dapur tumbuh 21,7%, didorong kampanye tukar tambah sejumlah produk konsumer.

Meskipun demikian, seorang pejabat NBS, Yu Weining, menyebut tekanan terhadap keuntungan industri akan terus berlanjut. Terutama akibat ketidakpastian global dan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang meningkat jadi 145%.

“Sejumlah faktor eksternal saat ini jadi lebih kompleks dan parah, sementara ketidakstabilan dan ketidakpastian terus meningkat,” kata Yu, dikutip Reuters.

Di sisi lain, Pemerintah China terus berupaya memperkuat dukungan bagi perusahaan dan pekerja, yang terdampak tarif impor AS. Apalagi dengan penurunan laba perusahaan milik negara di China yang mencapai 1,4%, disusul penurunan laba perusahaan swasta 0,3%, sementara laba perusahaan asing tumbuh 2,8%. (KR)