Uji coba smelter, kuartal pertama AMMN tak catat penjualan

JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) hanya membukukan penjualan sebesar US$2,12 juta pada kuartal I 2025, turun 99,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto, menyebut penurunan yang signifikan itu, disebabkan oleh awal periode transisi produksi yang berlangsung pada kuartal I 2025. Pada periode ini, AMMN melakukan uji coba smelter tembaga miliknya.
“AMMN fokus pada commissioning smelter dan penambangan di lingkaran luar tambang Fase 8. Penjualan tidak tercatat karena produksi katoda tembaga pertama dari smelter baru dilakukan pada akhir Maret,” ujar Arief pada Selasa (13/5/2025).
Adapun penjualan sebesar US$2,12 juta pada laporan keuangan AMMN kuartal I 2025, kata Arief, merupakan penyesuaian mark-to-market dari pengiriman sebelumnya.
Arief menambahkan, perseroan optimis kinerja keuangan akan meningkat seiring produksi smelter sejak akhir Maret 2025.
Di satu sisi, AMMN mempertahankan panduan konservatif untuk tahun 2025 dengan target produksi 430 ribu metrik ton kering konsentrat, menghasilkan 228 juta pon tembaga dan 90 ribu ons emas.
Saat ini, fokus penambangan pada material batuan penutup Fase 8, akan memproses bijih dari stockpiles dan bijih berkadar rendah dari lingkaran luar Fase 8. Sebagian produksi konsentrat akan dialokasikan untuk mendukung ramp-up smelter, yang telah dimulai sejak akhir tahun lalu.
Sebagai perbandingan, pada kuartal sebelumnya, produksi konsentrat AMMN mencapai 190 ribu metrik ton kering.
Pada kuartal I 2025, produksi konsentrat tembaga AMMN tercatat 79.741 metrik ton kering, dengan kandungan tembaga 37 juta pon dan emas 32.340 ons. Perseroan juga telah memproduksi 635 ton katoda tembaga awal.
Untuk menjaga arus kas, AMMN memiliki persediaan konsentrat tembaga senilai US$1,3 miliar. AMMN juga mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbolehkan ekspor katoda dan konsentrat tembaga secara bersamaan demi, kelancaran arus kas selama awal operasi smelter. (DH/KR)