JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas, guna mempercepat agenda hilirisasi industri baterai kendaraan listrik nasional.

Fokus utama rapat adalah transisi investasi dari konsorsium LG ke perusahaan Tiongkok, Huayou, serta pembahasan kemajuan proyek serupa dengan raksasa baterai lainnya, CATL, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (22/5).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan Presiden telah menyetujui kelanjutan proyek senilai US$9,8 miliar tersebut.

“Proyek ini telah disetujui Presiden dan siap groundbreaking. Konsorsium Huayou akan menggantikan LG yang dinilai terlalu lambat,” ujar Bahlil, dalam keterangannya, dikutip Jumat (23/5).

Ia juga mengklarifikasi isu mundurnya LG dari proyek. Menurut dia, keputusan pembatalan kerja sama dengan LG merupakan langkah strategis yang diambil Satgas Investasi.

“Saya, Pak Rosan Roeslani (CEO Danantara), dan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) sepakat menunjuk Huayou sebagai mitra baru agar percepatan proyek dapat tercapai,” tegasnya.

Rapat juga menyoroti kolaborasi strategis Indonesia dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), perusahaan baterai terbesar asal Tiongkok.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa peran Danantara, lembaga pengelola investasi negara, akan memperkuat posisi Indonesia dalam proyek ini.

“Dengan keterlibatan Danantara, pendanaan bukan lagi kendala. Proyek ini menjanjikan dari sisi pengembalian investasi, penciptaan lapangan kerja, dan dampak ekonomi jangka panjang,” ungkap Rosan.

Melalui keterlibatan Huayou dan CATL, pemerintah menargetkan penguasaan penuh atas rantai pasok industri kendaraan listrik, mulai dari pertambangan hingga produksi baterai dalam satu sistem terintegrasi, yang disebut sebagai “green package”.

Turut hadir dalam rapat tersebut adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, serta COO Danantara Dony Oskaria. (EF)