Amerika dan Uni Eropa sepakat percepat perundingan

JAKARTA - Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penundaan tarif impor sebesar 50% terhadap produk-produk Uni Eropa (UE), para pemimpin Eropa menyatakan harapan besar agar perang dagang kedua pihak segera berakhir lewat negosiasi yang dipercepat.
Trump awalnya menetapkan tarif tersebut akan berlaku mulai 1 Juni, namun kini diperpanjang hingga 9 Juli 2025.
Dia mengungkapkan keputusan penundaan tarif itu diambil setelah percakapan "sangat baik" dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Paula Pinho, Juru Bicara Utama Komisi Eropa, menyatakan kedua pemimpin setuju untuk mempercepat perundingan dan menjaga komunikasi intensif.
Dalam upaya memperkuat dialog, Komisaris Perdagangan UE Maros Sefcovic dijadwalkan kembali berbicara dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Senin (26/7) sore, setelah keduanya terakhir berkomunikasi pada Jumat lalu pasca ancaman tarif baru.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga turut menyuarakan optimisme. Dalam kunjungannya ke Vietnam, dilansir The Guardian, Selasa (27/5), ia menyatakan, “Ada pertukaran yang baik antara Trump dan Von der Leyen. Saya berharap kami dapat kembali ke tingkat tarif terendah yang memungkinkan pertukaran ekonomi yang sehat.”
Sementara itu, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, dilaporkan sedang mengupayakan pertemuan langsung antara Trump dan para pemimpin Eropa pada awal Juni.
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris mendesak agar waktu negosiasi tidak disia-siakan.
“Prioritas kami adalah mencapai kesepakatan yang berarti. Kontak politik tingkat tinggi ini membuka peluang penting,” ujarnya.
Uni Eropa masih membuka proposal "zero-for-zero" untuk menghapus tarif lintas Atlantik, termasuk pada mobil dan barang industri.
Juru Bicara Perdagangan UE, Olof Gill, menyebut tawaran ini sebagai landasan yang sangat menarik untuk memulai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Namun, ketidakpastian akibat perubahan kebijakan tarif AS membuat banyak perusahaan Eropa kesulitan menyusun proyeksi keuangan.
Sementara pasar saham Eropa menguat pada Senin berkat penundaan tarif, pasar AS libur nasional. Indeks Stoxx Europe 600 membalikkan kerugian hari Jumat setelah pengumuman tersebut.
Meskipun tarif 25% atas baja, aluminium, dan mobil dari UE masih diberlakukan, Marcos Sefcovic mengadakan konferensi video dengan CEO Mercedes-Benz, Volkswagen, BMW, dan Stellantis untuk meredakan kekhawatiran mereka.
Jika tidak ada kesepakatan sebelum 14 Juli, UE akan memberlakukan tarif balasan terhadap produk pertanian dan industri AS senilai €21 miliar (US$22,68 miliar), sebagian besar dari negara-negara bagian Republik.
Komisi Eropa juga tengah mempertimbangkan putaran sanksi lanjutan terhadap produk AS senilai €95 miliar (US$102,6 miliar), termasuk bourbon, kendaraan, dan mesin industri.
Beberapa analis memperkirakan Trump lebih memilih berurusan langsung dengan pemimpin negara daripada lembaga multilateral seperti Komisi Eropa, sejalan dengan gaya negosiasi personalnya yang sering kali mendadak dan penuh manuver.
Sebelumnya analis Goldman Scahs menjelaskan mengapa perundingan Amerika dan EU akan membutuhkan waktu lama untuk negosiasi.
Bagi Washington, tarif tinggi yang dikenakan sejak awal tahun merupakan alat negosiasi untuk memaksa Eropa memberikan konsesi besar. Sementara, pihak Brussel justru menganggap tarif tersebut sebagai batas maksimal yang harus ditekan agar tak memicu aksi balasan. (EF)