JAKARTA – Pemangkasan tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi 4%, diperkirakan turut mendorong penurunan bunga simpanan deposito dan tabungan perbankan.

Menurut riset Analis Kiwoom Sekuritas, keputusan LPS menjadi sinyal pelonggaran moneter lanjutan, yang akan berdampak positif terhadap likuiditas sistem keuangan Indonesia.

“Dengan TBP yang lebih rendah, bank memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga simpanan, and eventually menurunkan suku bunga kredit,” tulis Analis Kiwoom Sekuritas dalam risetnya.

Apabila suku bunga simpanan bank turun, masyarakat diprediksi akan memilih instrumen investasi yang lebih likuid seperti saham dan reksa dana. Hal ini diyakini berpotensi mendatangkan inflow ke pasar modal.

Analis Kiwoom Sekuritas juga menyebut sejumlah sektor yang menarik untuk dicermati, setelah pemangkasan tingkat bunga penjaminan LPS. Terutama dengan adanya potensi penurunan suku bunga kredit dan peningkatan daya beli.

Beberapa di antaranya termasuk sektor perbankan, properti, konsumer, serta retail & durable goods.

Meskipun demikian, Kiwoom Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (28/5) hari ini masih akan melambat, melanjutkan konsolidasi area support 7.130. Namun masih ada peluang penguatan lebih lanjut, selama indeks bisa bertahan di atas 7.000.

Pada perdagangan Selasa (27/5) kemarin, IHSG ditutup menguat 0,15% atau 10,61 poin ke level 7.198,97.

Indeks sektor keuangan menguat tipis 0,16%, konsumer cyclical 0,02%, dan konsumer non-cyclical 0,73%. Namun sektor properti dan real estat terkoreksi 0,01%. (KR)