WASHINGTON — Presiden Donald Trump kembali merombak pimpinan Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (Immigration and Customs Enforcement/ICE), untuk menangkap dan mendeportasi lebih banyak imigran ilegal.

Kenneth Genalo yang sebelumnya memimpin divisi Enforcement and Removal Operations (ERO), unit ICE yang bertanggung jawab atas penangkapan dan deportasi, dinyatakan pensiun dan akan berperan sebagai penasihat khusus ICE.

Sebagai penggantinya, Marcos Charles, pejabat senior ICE, ditunjuk untuk memimpin ERO.

Tak hanya itu, Robert Hammer yang sebelumnya mengepalai unit Homeland Security Investigations (HSI), juga dipindah ke posisi strategis lainnya dalam formasi ICE.

Posisi Hammer kini diisi oleh Derek Gordon, pejabat karier lainnya dari dalam lembaga tersebut.

Langkah ini menyusul tekanan kuat dari Gedung Putih, yang menginginkan ICE lebih intensif dalam menegakkan hukum imigrasi.

Dalam sebuah wawancara di Fox News, Wakil Kepala Staf Gedung Putih Stephen Miller, menyatakan pemerintahan Trump menargetkan penangkapan minimal 3.000 imigran ilegal per hari.

Ia menyebut angka ini sebagai "minimum" yang harus dicapai ICE, dalam kampanye penegakan hukum imigrasi nasional.

Tom Homan, penasihat senior Gedung Putih bidang perbatasan atau yang dikenal sebagai "border czar", juga menegaskan hal serupa dalam wawancara bersama CBS News.

Ia menyatakan target tersebut “sangat bisa dicapai” dan diperlukan, untuk mengembalikan ketertiban yang menurutnya hilang selama pemerintahan Presiden Joe Biden.

“Angkanya memang membaik dibanding era Biden, tapi belum cukup,” kata Homan, seperti dilansir CBN News, Jumat (30/5).

Dalam pernyataan resminya, ICE menggambarkan perombakan ini sebagai bagian dari “penyelarasan kepemimpinan” untuk mendukung peningkatan tempo operasional lembaga.

“Restrukturisasi organisasi akan membantu ICE memenuhi mandat Presiden Trump dan rakyat Amerika untuk menangkap dan mendeportasi imigran ilegal yang memiliki catatan kriminal demi menjaga keamanan komunitas,” ujar ICE.

Sebelumnya, pada Februari lalu, Caleb Vitello yang sempat ditunjuk Trump sebagai pimpinan ICE, digantikan hanya dalam hitungan minggu oleh Todd Lyons yang kini menjabat sebagai Direktur Pelaksana.

Sementara itu, Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS) yang menaungi ICE, belum memberikan komentar resmi terkait perombakan ini.

Sebelumnya, Trump meluncurkan insentif senilai US$1.000 per orang untuk mendorong imigran ilegal agar meninggalkan Amerika Serikat (AS) secara sukarela. (EF/KR)