JAKARTA – Sejak Elon Musk mengumumkan rencana pengunduran diri dari Department of Government Efficiency (DOGE) April lalu, saham Tesla (NASDAQ: TSLA) kini mulai bangkit dari keterpurukan sejak awal tahun 2025.

Seperti yang dilaporkan IDNFinancials sebelumnya, Elon Musk pertama kali mengumumkan berakhirnya masa kerjanya di DOGE pada April 2025 lalu.

“Mulai bulan depan, saya akan mengalokasikan lebih banyak waktu saya untuk Tesla,” ujarnya dalam earning’s call Tesla, 22 April 2025, seperti dikutip Business Insider.

Sejak saat itu hingga penutupan perdagangan saham di Amerika Serikat (AS) Kamis (29/5), saham Tesla telah melonjak 50,62% ke level US$358,43.

Padahal, saham Tesla sebelumnya sudah terperosok 37,26% ke level US$237,97 sejak awal tahun hingga 22 April 2025.

Keterlibatan Musk dalam posisi pemerintahan AS juga sempat menuai gerakan boikot terhadap Tesla, yang berujung pada pendapatan yang melemah 9% dan laba bersih yang anjlok 71% pada kuartal pertama 2025.

Namun, Kamis (29/5) lalu, Musk akhirnya mengucapkan perpisahan lewat akun media sosial X miliknya, pada 30 Mei 2025, dan sempat berterima kasih pada Presiden Trump atas kesempatan untuk “memangkas pengeluaran yang boros.”

Sebelumnya, pada 24 Mei, Musk juga sudah menyuarakan niatnya untuk kembali fokus bekerja 24/7 hingga “tidur di ruang rapat, server, atau pabrik.”

“Saya harus super fokus kepada X/xAI dan Tesla (serta peluncuran Starship minggu depan), karena kami akan merilis berbagai teknologi penting,” ujarnya dalam unggahan X yang lain.

Ke depannya, Musk akan meluncurkan robotaxi—layanan taksi dengan kendaraan otonom (self-driving taxi)—pada musim panas mendatang.

Di sisi lain, nasib DOGE tanpa Elon Musk masih dipenuhi tanda tanya. Dikutip dari Reuters, Musk awalnya merencanakan pemangkasan pengeluaran negara hingga US$2 triliun. Namun, hingga saat ini, DOGE hanya baru menurunkan US$175 miliar. (ZH)