DSSA - PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk

Rp 55.225

+1.225 (+2,27%)

JAKARTA - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten Grup Sinarmas, mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$80,5 juta atau sekitar Rp1,31 triliun pada kuartal pertama 2025, turun 21,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$102,83 juta (Rp1,67 triliun).

Penyusutan laba ini sejalan dengan penurunan pendapatan usaha sebesar 7,43% menjadi US$737,55 juta (Rp12,01 triliun).

Sementara itu, beban pokok penjualan DSSA justru naik 4,94% menjadi US$449,86 juta, menyebabkan laba kotor menyusut 21,84% menjadi US$287,68 juta.

Segmen pertambangan dan perdagangan batu bara masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar, yakni US$665,27 juta, disusul segmen penyediaan TV cable, internet, dan teknologi dengan US$46,12 juta; perdagangan sebesar US$26,11 juta; dan energi terbarukan US$28.629.

Presiden Direktur DSSA, L. Krisnan Cahya, menyatakan bahwa kinerja ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam menjaga efisiensi dan memperkuat fondasi bisnis.

“DSSA akan terus mengakselerasi pengembangan lini bisnis teknologi dan energi baru dan terbarukan sebagai bagian dari komitmen terhadap transformasi bisnis berkelanjutan, di samping menjaga kinerja solid dari lini pertambangan,” ujar Krisnan dalam keterangan tertulis pada Jumat (30/5).

Dari sisi neraca, total aset DSSA  sebesar US$3,85 miliar, liabilitas US$1,78 miliar, dan ekuitas US$2,06 miliar. Posisi kas dan setara kas perusahaan berada di level US$951,4 juta.(DH)