PEHA - PT. Phapros Tbk

Rp 496

+2 (+0,40%)

JAKARTA - Walaupun laba turun nyaris 30% pada semester I 2023, PT Phapros Tbk mencetak kenaikan penjualan obat bermerek. Hal ini sejalan dengan target perseroan tahun ini, yaitu meningkatkan portofolio produk obat resep bermerek serta mendukung ekspor yang lebih ekspansif.

Berdasarkan pemaparan Hadi Kardoko, Direktur Utama Phapros, penjualan obat bermerek perseroan naik 14,9% dari pencapaian periode yang sama tahun 2022. Momentum ini diharapkan dapat berlanjut, sehingga dapat dimanfaatkan untuk peluncuran obat bermerek terbaru dari PEHA.

"Pertumbuhan di pilar obat branded adalah salah satu strategi kami agar di akhir tahun 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari lebih dari 60 persen branded dan sisanya generik," jelas Kardoko lebih lanjut.

Pasar ekspor juga menjadi target pertumbuhan PEHA tahun ini. Kontribusi pendapatan ekspor meroket hingga 45,2% year-on-year (yoy), dengan negara destinasi yang mendominasi adalah Kamboja dan Filipina. "Kami optimis bisa meningkatkan growth net sales di akhir 2023 karena masih banyak negara-negara lain yang akan menjadi target Phapros," tambah Kardoko.

Namun, akibat beban-beban yang membengkak, PEHA harus puas dengan penurunan laba bersih yang cukup signifikan pada periode ini, dari Rp11,02 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp7,75 miliar pada akhir semester I 2023. (ZH)