JAKARTA - Total impor per Agustus 2023 tercatat US$ 18,88 miliar, turun 14,77% dari periode serupa tahun 2022 impor tercatat US$ 22,15 miliar. Penurunan nilai impor terjadi di komoditi minyak gas (migas) dan nonmigas.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Selasa (19/9), nilai impor migas tercatat US$ 2,66 miliar dan nonmigas US$ 16,22 miliar per Agustus 2023. Pada Agustus 2022, impor nonmigas sebanyak US$ 18,45 miliar dan migas US$ 3,70 miliar.

Nilai impor pada Agustus 2023 juga lebih rendah 3,53% dari impor di Juli 2023 sebesar US$ 19,57 miliar, yang terdiri atas impor nonmigas US$ 16,44 miliar dan migas US$ 3,13 miliar.

Negara importir komoditi nonmigas  diketahui dari Tiongkok dengan kontribusi 31,99%, diikuti negara di kawasan ASEAN 16,84%, Jepang 9,25%, Uni Eropa 7,50%, Australian 5,51%, dan negara lainnya 34,42%.

Komposisi negara importir masih serupa dengan Agustus 2022 di mana Tiongkok berkontribusi 35,63%, diikuti ASEAN 15,77%, Jepang 8,17%, Uni Eropa 5,59%, Australia 5,12%, dan lainnya 34,83%.

Pada Juli 2023, Tiongkok sebagai importir utama kontribusinya mencapai 33,77%, ASEAN 15,94%, Uni Eropa 9,35%, Jepang 8,64%, dan Australia 4,74%, dan lainnya 32,31%. (LK)