JAKARTA. Total nilai ekspor Indonesia di sepanjang tahun 2023 mencapai US$ 258,82 miliar,  turun 11,33% dibandingkan dengan tahun 2022. Penurunan itu disebabkan oleh turunnya ekspor minyak dan gas (migas) maupun non migas.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menjelaskan ekspor non migas mencapai US$ 242,90 miliar atau turun 11,96% (year on Year=YoY), sedangkan ekspor migas mencapai US$ 15,92 miliar atau turun 0,47% (YoY).

Secara sektoral, Pudji mengungkapkan penurunan nilai ekspor non migas terjadi di seluruh sektor, terutama ekspor sektor industri pengolahan yang sepanjang tahun 2023 turun 9,26% (yoy). Komoditas yang mengalami penurunan di antaranya bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) dan berbagai produk kimia (HS 38). “Pasalnya, industri pengolahan ini memegang pangsa sebesar 76,98% terhadap total ekspor non migas,” kata Pudji, Senin 15/1/2024. 

Sedangkan ekspor sektor pertambangan dan lainnya tercatat turun 20,68% (YoY) karena  turunnya harga beberapa komoditas pertambangan di pasar global. Sedangkan ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 10,04% (YoY). (AM)