FAST - PT. Fast Food Indonesia Tbk

Rp 364

+34 (+10,00%)

JAKARTA – Harga saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) terus melandai meski telah mendapat suntikan modal dari pemegang sahamnya, termasuk PT Indoritel Tbk (DNET).

Pada pantauan sesi I pukul 11.36 WIB, Senin (2/6), harga saham FAST merosot 9,27% menjadi Rp274 per lembar. Harga saham saat pembukaan perdagangan di level Rp304, sempat menyentuh level tinggi Rp306, dan terendah Rp270 per saham.

Dalam sepekan terakhir sejak mendapat suntikan modal dari pemegang sahamnya, harga saham FAST merosot 27,27%.

Sementara itu, harga saham DNET terkoreksi 0,76% menjadi Rp9.850 pada pukul 11.26 WIB. Sementara harga sahamnya dalam sepekan terakhir turun 1,25% sejak memberi suntikan modal Rp40 miliar kepada FAST pada 28 Mei 2025 kemarin.

Kiki Yanto Gunawan, Sekretaris Perusahaan DNET, menyampaikan setoran modal dalam rangka Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

“Kepemilikan saham DNET naik 1,67% dari 35,84% menjadi 37,51%,” katanya dalam keterbukaan informasi.

Seperti diketahui, FAST telah menerbitkan 533,33 juta lembar saham baru lewat private placement. Dengan harga pelaksanaan Rp150, emiten pemilik waralaba KFC ini meraup tambahan modal Rp80 miliar.

FAST memiliki modal ditempatkan dan disetor penuh Rp199,51 miliar. Struktur pemegang sahamnya yakni, PT Gelael Pratama (GP) 40%, DNET 35,84%, BBH Luxembourg 7,90%, masyarakat 16,18%, dan saham treasuri 0,08%.

Setelah private placement, nilai modal ditempatkan dan disetor penuh FAST naik menjadi Rp226,18 miliar. Komposisi pemegang sahamnya pun berubah menjadi GP 41,18%, DNET 37,51%, BBH Luxembourg 6,97%, masyarakat 14,27%, dan saham treasuri 0,07%. (LK/KR)