Erick Thohir: Spin off BRIS dari Bank Mandiri masih dikaji

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menjelaskan rencana pemisahan (spin off) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau biasa disebut BSI, dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Erick menyatakan bahwa proses itu masih berada pada tahap kajian awal.
“Belum, masih dalam proses [pemisahan BSI dari Bank Mandiri]. Nanti pihak Danantara akan mengajukan ke kami, baru kemudian kami akan menilai seperti apa prospeknya,” ujar Erick kepada media di Istana Negara pada Senin (2/6) lalu.
Seperti diketahui, saat ini Bank Mandiri tercatat sebagai pemegang saham mayoritas BSI dengan kepemilikan sebesar 51,47%. Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memiliki 23,24% saham, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 15,38%, dan sisanya milik investor publik 9,91%.
Erick menjelaskan saat ini Kementerian BUMN berperan sebagai regulator. Sehingga keputusan final mengenai spin-off BSI, akan diambil setelah ada pengajuan resmi dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang rencananya akan jadi pengendali langsung BSI.
“Iya, nanti akan ada kajian dari mereka. Sekarang posisi saya sebagai regulator,” lanjut Erick.
Menyusul kabar spin-off BRIS dari BMRI, harga saham BRIS turun 2,52% dari Rp2.780 menjadi Rp2.710 per lembar. Harga saham BMRI juga turun 0,50% menjadi Rp5.025 per lembar.
Sebagai informasi, BSI merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. (DK/KR)