JAKARTA – Jamie Dimon, Chief Excutive Officer (CEO) JPMorgan Chase, mengingatkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kenaikan utang dan defisit anggaran, yang akan berdampak terhadap pasar obligasi.

Hal itu disampaikannya dalam wawancara yang disiarkan Fox Business Network, dikutip Selasa (3/6). Dimon menjawab pertanyaan Maria Bartiromo, host acara Mornings with Maria, terkait utang senilai US$36 triliun dan defisit anggaran yang melebar.

"Ini masalah besar dan anda tahu ini masalah yang nyata. Suatu hari nanti pasar obligasi akan mengalami masa sulit,” kata Dimon.

Dimon juga tidak bisa menerka kapan masa sulit yang akan membebani pasar obligasi itu datang. "Entahlah, mungkin tiba dalam enam bulan atau enam tahun," ujarnya.

Dia mengatakan fokus ke depan semestinya dialihkan kepada upaya memacu pertumbuhan, termasuk meluncurkan inisiatif pro bisnis, kebijakan deregulasi yang tepat, reformasi perijinan, mengurangi hambatan birokrasi, hingga memberikan keterampilan pada pelajar di sekolah.

“Itu cara terbaik,” katanya.

Merujuk data Biro Analisis Ekonomi AS, perekonomian AS mengalami kontraksi 0,2% pada kuartal I 2025 dari periode serupa tahun lalu, lebih baik dari perkiraan awal sebesar 0,3%.

Namun, realisasi itu menandai kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama dalam tiga tahun terakhir. (LK/ZH)