JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan lima sektor usaha dengan nilai perdagangan (trading value) terbesar hingga Juni 2023. Namun, besaran value trading dari beberapa industri di bursa saham tidak linear dengan ukuran market capitalization (market cap).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun pada Kamis (6/7), sektor keuangan mencatatkan value trading sebesar Rp 31,20 kuadriliun dengan total market cap Rp 37,60 kuadriliun. Diurutan ke dua ditempati sektor energi dengan value trading Rp 11,63 kuadriliun dan market cap Rp 11,29 kuadriliun. Diikuti sektor consumer cyclicals dengan value trading Rp 9,66 kuadriliun dan market cap Rp 4,26 kuadriliun, sektor basic materials value trading tercatat Rp 8,46 kuadriliun dan market cap Rp 10,12 kuadriliun, dan infrastruktur trading value Rp 7,94 kuadriliun dan market cap Rp 9,25 kuadriliun.

Seperti diketahui, trading value dapat merujuk pada total nilai saham yang diperdagangkan dalam satu sesi perdagangan. Trading value dapat dijadikan indikator likuiditas dan aktivitas pasar. Maka, makin besar trading value, tingkat aktivitas dan likuiditas pasar makin tinggi. (LK)