JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, meraih fasilitas pinjaman senilai US$448,07 juta dari China Development Bank untuk pembiayaan cost overrun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pada pekan lalu (7/2), pencairan fasilitas itu telah diteruskan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (13/2), Raden Agus Dwinanto Budiadji, Executive Vice President of Corporate Secretary KAI, menyampaikan pinjaman yang telah dicairkan terdiri atas Fasilitas A US$230,99 juta dan Fasilitas B RMB ekuivalen US$217,08 juta.

"Perusahaan telah menandatangani perjanjian fasilitas dengan China Development Bank untuk pembiayaancost overrun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung," katanya.

Pada 2022, pengelola transportasi kereta api ini, memiliki liabilitas sejumlah Rp42,50 triliun dan total aset Rp71,58 triliun. Pendapatan perseroan tecatat sebesar Rp25,57 triliun dan laba tahun berjalan Rp1,68 triliun. Pilar Sinergi BUMN Indonesia, anak usaha KAI dengan kepemilikan saham 51,37% pada 2022. Emiten ini dirikan pada 2015 dan saat ini memiliki aset sebesar Rp21,46 triliun. (LK)