China beri sinyal lebih siap akhiri hubungan dengan AS

JAKARTA - Pemerintah China dinilai memberikan sinyal lebih siap mengakhiri hubungan dagang dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyusul kenaikan tarif menjadi 125%.
Komisi Tarif Pemerintah China, dikutip dari website Channelnewsasia.id pada Jumat (11/4), menyampaikan peningkatan tarif impor oleh AS merupakan pelanggaran serius atas hak-hak dan kepentingan China. Selain itu, kebijakan kenaikan tarif telah merusak sistem perdagangan multilateral.
China bertekad melawan kebijakan kenaikan tarif dagang AS untuk produk China. Upaya itu terlihat Ketika China menaikkan tarif impor 84% setelah AS menaikkan tarif jadi 104%. Pemerintah AS kembali menaikkan tarif menjadi 125% setelah China tidak menunjukkan upaya negosiasi hingga tengat waktu Rabu (9/4) waktu AS.
Guo Shan, Peneliti pada Hutong Research China menyampaikan peningkatan tarif tidak lagi membat China takut karena Beijing telah melakukan diverifikasi perdagangan dan perencanaan strategi dan membangun kekuatan politik. "Anggap saja periode Trump 1.0 adalah sebuah kejutan dan China tidak siap. Kini, Trump 2.0, China telah mempersiapkan selama delapan tahun," katanya.
Pada pekan lalu (2/4), Donald J.Trump mengumumkan tarif 32% terhadap produk China, yang dibalas dengan besaran tarif yang sama pada (4/4). AS Kembali mengenakan tarif menjadi 104%, yang dibalas China dengan tarif impor dari AS 84% yang berlaku pada (10/4) dan AS menambah lagi tarif impor menjadi 125%. (LK)