SEOUL - Ekspor Korea Selatan pada April diperkirakan turun untuk pertama kalinya dalam 3 bulan hingga sebesar 2%, akibat kebijakan tarif terhadap produk otomotif dan baja yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Proyeksi ini berasal jajak pendapat Reuters terhadap 22 ekonom Korea Selatan pada 23–28 April.

Sebagai negara ekonomi besar pertama yang merilis data perdagangan bulanan, Korea Selatan menjadi indikator awal bagi kondisi perdagangan global. Sebelumnya pada Maret kemarin, ekspor Korea Selatan sempat naik 3,0%.

Trump telah memberlakukan tarif impor sebesar 25% untuk mobil sejak 3 April, menyusul tarif yang sama untuk baja sejak 4 Maret.

Selain itu, tarif umum sebesar 10% juga mulai berlaku sejak 5 April. Meskipun ada jeda 90 hari untuk tarif "resiprokal" terhadap negara-negara besar, termasuk Korea Selatan, sejumlah industri kini mulai merasakan dampaknya.

“Dampak tarif kini mulai tampak,” ujar Stephen Lee, ekonom dari Meritz Securities.

Sementara itu Chun Kyu-yeon, Ekonom Hana Securities, menilai tekanan negatif akibat tarif akan berlanjut, terutama dengan adanya potensi tarif tambahan terhadap suku cadang mobil dan semikonduktor, serta ketegangan yang terus berlangsung antara AS dan China.

Meski demikian, semikonduktor yang jadi komoditas ekspor andalan Korea Selatan, masih bertahan dan menjadi penopang ekspor secara keseluruhan.

Data selama 20 hari pertama bulan ini menunjukkan ekspor Korea Selatan turun 5,2%. Ekspor mobil dan produk baja masing-masing turun 6,5% dan 8,7%. Sebaliknya, ekspor semikonduktor naik 10,7%. Sementara itu ekspor ke AS anjlok 14,3%, sementara ke China turun 3,4%.

Sektor otomotif di Korea Selatan mulai pesimis terhadap prospek bisnis, sedangkan produsen chip tetap optimis karena permintaan global yang kuat, menurut bank sentral Korea Selatan.

Sementara itu, impor Korea Selatan diperkirakan turun 7,0% pada April, penurunan tertajam sejak Juni 2024. Surplus perdagangan diperkirakan menyempit menjadi US$4,35 miliar dari US$4,92 miliar pada bulan sebelumnya.

Data resmi perdagangan bulan April akan diumumkan pada Kamis, 1 Mei mendatang pukul 09.00 waktu setempat. (EF/KR)