WASHINGTON - Pemerintahan Donald Trump meluncurkan insentif senilai US$1.000 per orang untuk mendorong imigran ilegal agar meninggalkan Amerika Serikat (AS) secara sukarela.

Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengumumkan insentif itu akan diberikan jika imigran ilegal mau melaporkan kepulangannya, melalui aplikasi CBP Home.

Menurut siaran resmi, tunjangan itu akan dibayar setelah keberangkatan para imigran ilegal ke negara asal mereka, dikonfirmasi melalui aplikasi.

Aplikasi ini menggunakan data biometrik, dokumen pribadi, gambar wajah, serta lokasi geografis sebagai bukti kepergian. Imigran harus berada minimal 5 kilometer di luar wilayah AS untuk mengaktifkan fitur verifikasi keberangkatan tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintahan Trump untuk memangkas biaya deportasi, yang mencapai US$17.121 per orang. DHS berharap program ini dapat mengurangi biaya hingga 70% meskipun tetap memberikan tunjangan kepada imigran.

Kristi Noem, Menteri DHS, menyebut deportasi sukarela adalah cara paling aman, efisien, dan hemat biaya untuk meninggalkan AS tanpa risiko penahanan.

Aplikasi CBP Home sendiri adalah versi yang dimodifikasi dari CBP One, aplikasi serupa yang dipakai saat era Biden untuk mengatur masuknya pencari suaka ke AS secara legal.

Pemerintahan Trump telah menginvestasikan dana sebesar US$200 juta untuk mengembangkan aplikasi baru ini, serta meluncurkan kampanye iklan dalam bahasa Inggris dan Spanyol yang ditayangkan di AS dan Meksiko.

Menurut data dari Appfigures, aplikasi tersebut telah diunduh sekitar 300.000 kali sejak awal 2025, dengan rata-rata 1.500 unduhan per hari.

Migration Policy Institute mengatakan sedikitnya 5.000 imigran telah menyatakan keinginan mereka untuk pulang secara sukarela melalui aplikasi ini.

DHS juga menjelaskan mereka yang menunjukkan niat serius untuk kembali ke negara asal melalui aplikasi, akan diprioritaskan lebih rendah dalam proses penahanan dan deportasi paksa. Kepulangan secara sukarela ini juga disebut membuka peluang hukum bagi imigran ilegal untuk masuk kembali ke AS di masa depan, meskipun belum dapat dipastikan.

Kathleen Bush-Joseph dari Migration Policy Institute dan Heidi Altman dari National Immigration Law Center, menekankan peluang untuk kembali secara sah sangat kecil bagi imigran ilegal yang keluar dari AS.

Mereka juga menyebut kebijakan ini bisa menimbulkan biaya moral, politik, dan ekonomi yang besar karena mendorong pemisahan keluarga. (EF/KR)