MSCI pilih MTEL dan MBMA jadi konstituen indeks, 4 emiten ditendang

JAKARTA – Institusi riset investasi global Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) akan memasukkan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), ke dalam konstituen MSCI Global Small Cap Indexes.
Dalam pengumuman resminya Selasa (13/5) kemarin, MSCI juga menyampaikan penghapusan 4 emiten dari konstituen indeks.
Keempat emiten tersebut adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
“Semua perubahan akan berlaku pada penutupan perdagangan 30 Mei 2025, tanggal efektif perubahan mulai 2 Juni 2025,” tulis MSCI.
Sebagai catatan, indeks MSCI dikenal sebagai salah satu tolok ukur investor global dalam berinvestasi. Penilaian dilakukan dengan memperhitungkan performa harga, hingga pembobotan pada kapitalisasi pasar dan posisi free float sebuah saham.
Menurut data IDNFinancials.com, kapitalisasi pasar MTEL saat ini tercatat sebesar Rp50,96 triliun. Dalam sebulan terakhir, harga saham anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ini telah naik 15,24%.
Pemerintah Indonesia melalui TLKM, menguasai 71,84% saham MTEL, sedangkan porsi saham free float hanya 14,86%.
Sementara itu kapitalisasi pasar MBMA tercatat sebanyak Rp38,01 triliun. Harga saham emiten tambang emas ini, telah menguat 25,35% dalam sebulan terakhir.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengendalikan 18,80% saham MBMA, sedangkan porsi saham free float tercatat sebesar 46,15%. (KR)