Akhirnya Donald Trump berinisiatif telepon Xi Jinping

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akhirnya mencoba memecah kebuntuan negosiasi perang tarif dengan berinisiatif menelepon Presiden China Xi Jinping.
Media Tiongkok, China Xinhua News, pada akun Facabooknya mengungkapkan hal tersebut hanya dengan satu kalimat pendek: “Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Kamis melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Trump, atas permintaan Trump.”
Info dari media Tiongkok tersebut, seperti dikutip YahooFinance, Kamis (5/6), belum segera dikonfirmasi oleh Trump atau timnya.
Pihak Tiongkok juga tidak memberikan rincian langsung tentang isi pembicaraan tersebut.
Di tempat terpisah, pada hari yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Li Jian, pada akun Facebook China MFA Spokeperson, menjelaskan bahwa China menyerukan kepada Amerika Serikat untuk menjunjung tinggi prinsip pasar yang berlandaskan persaingan yang adil, menghentikan politisasi isu perdagangan, dan menyediakan lingkungan yang adil, setara.
“Dan tidak diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok maupun asing lainnya.”
Tiongkok, lanjut Lin Jian, akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan yang sah perusahaan-perusahaan China.
Percakapan telepon kedua pemimpin dua negara adi daya ini merupakan kemajuan penting dalam perundingan dagang Amerika dengan China. Dan ini untuk pertama kalinya Trump dan Xi berbicara sejak pelantikan Trump sebagai presiden.
Komunikasi itu terjadi ketika perundingan kedua negara, menurut Menteri Keuangan Scott Bessent, telah mandek.
Jalan menuju kesepakatan dagang dengan China, setelah gencatan dagang pada bulan Mei di Jenewa ketika Amerika kemudian menurunkan tarif menjadi 50 persen selama 90 hari, mulai diragukan.
Terutama setelah Trump secara pribadi menyasar Xi Jinping dengan mengatakan bahwa berurusan dengan pemimpin tersebut sangat sulit.
Kehabisan Waktu?
Hari Rabu (4/6), seperti dikutip Investopedia (5/6) sebetulnya menandai batas waktu penting dalam negosiasi Trump dengan para negara mitra dagang AS.
Gedung Putih mengirim surat awal pekan ini kepada puluhan negara, meminta mereka menyerahkan tawaran terbaik untuk kesepakatan tarif paling lambat 4 Juni (Selasa).
Berbagai negara telah negosiasi dengan Amerika untuk menghindari tarif resiprokal terhadap masing-masing negara.
Jika kesepakatan tidak tercapai, maka Amerika akan menerapkan tarif pada 9 Juli pukul 00.00 waktu Timur (Eastern Time).
"Surat ini hanya bertujuan mengingatkan negara-negara itu bahwa batas waktunya semakin dekat dan Presiden mengharapkan kesepakatan yang baik,” kata Karoline Leavitt, Juru Bicara Gedung Putih, dalam konferensi pers pada hari Selasa.
Dan itu bukan satu-satunya tenggat tarif yang sudah di depan mata.
- Pada 9 Juli, tarif 50% akan dikenakan terhadap Uni Eropa.
- Pada 12 Agustus, masa penangguhan 90 hari atas tarif sebesar 145% terhadap Tiongkok akan berakhir.
Beberapa pakar perdagangan telah meragukan kemampuan Trump dan timnya untuk merundingkan jumlah kesepakatan dagang yang begitu besar dalam waktu yang begitu singkat.
Secara historis, negosiasi perdagangan berlangsung lambat dan kompleks, dan rata-rata membutuhkan lebih dari satu tahun untuk mencapai kesepakatan. (DK/MT)