JAKARTA – Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) menunjukkan inflasi hanya mencapai 2,3% pada April 2025, melambat dari 2,4% yang tercatat pada Maret, meskipun Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarif impor tingginya awal April lalu.

Menanggapi hal ini, Presiden Trump lagi-lagi melemparkan kritik kepada Jerome Powell, Ketua The Fed, karena tidak kunjung menurunkan suku bunga AS.

“Tidak ada inflasi, dan harga BBM, energi, bahan makanan, dan semuanya TURUN!!! THE FED harus menurunkan SUKU BUNGA, seperti yang dilakukan Eropa dan China,” tulis Trump dalam unggahan di akun Truth Social miliknya.

Pada pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pekan lalu, The Fed mempertahankan suku bunga AS di level 4,25-4,50% untuk bulan Mei, dengan mempertimbangkan dampak dari kebijakan tarif baru terhadap laju inflasi.

Perlu diketahui, Federal Reserves atau The Fed, yang merupakan bank sentral AS, menargetkan inflasi 2025 stabil di level 2%.

Di sisi lain, mengutip Business Insider, UBS memprediksi bahwa dampak dari kebijakan tarif Trump akan mulai terlihat pada April. Lebih lanjut, laju inflasi Mei-Oktober juga dinilai akan terdampak, jika kebijakan tarif impor tinggi ini benar-benar diberlakukan.

Namun, BeiChen Lin, Senior Investment Strategist Russell Investments, menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan mungkin mempercepat transaksi ekspor-impor sebelum tarif Trump berlaku, sehingga dapat menekan laju inflasi, seperti yang terjadi April lalu.

Hingga kini, AS baru mengumumkan kesepakatan tarif dengan Inggris dan China.

Inggris akan menurunkan tarif terhadap barang-barang AS menjadi 1,8%, sementara AS menurunkan tarif impor mobil Inggris menjadi 10%.

Sementara itu, China sepakat menurunkan tarif impor dari AS menjadi 10%, sedangkan AS mempertahankan tarif impornya di level 30%. (ZH)