BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.400

-50 (-1,00%)

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengakhiri pembelian kembali (buyback) saham pada sesi I perdagangan, Kamis (15/5), lebih cepat dari jadwal sebelumnya yang akan berlangsung hingga 24 Juni.

Raymon Yonarto, Sekretaris Perusahaan BBCA, menyampaikan perusahaan mengakhiri periode buyback karena kondisi pasar modal dan harga saham perusahaan relatif stabil. "Pengakhiran periode buyback pada sesi I perdagangan saham hari ini," katanya mengutip keterbukaan informasi pada Kamis (15/5).

Manajemen melaksanakan buyback sejak 25 Maret 2025 sebagai respon terhadap situasi pasar yang fluktuatif menjelang libur panjang Lebaran. BBCA menyediakan Rp1 triliun untuk membeli kembali maksimal 20% dari saham ditempatkan dan disetor penuh miliknya.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (15/5), saham BBCA naik 0,81% menjadi Rp9.350 per saham. Di sesi II, saham emiten ini menguat hingga 1,08% menjadi Rp9.375 pada pukul 13.43 WIB. Harga dibuka di level Rp9.275,  dengan catatan harga tertinggi Rp9.400, dan terendah Rp9.250 per saham.

Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sistem perdagangan (trading halt) imbas penurunan 9,19% Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I 8 April lalu. Di hari itu, BBCA terkoreksi hingga Rp725 menjadi Rp7.775 pada penutupan perdagangan.

Namun, sejak 8 April tersebut, saham emiten ini naik 6,4% ke level Rp9.275 pada penutupan perdagangan saham, kemarin (14/5).

Sejumlah jajaran direksi dan komisaris BBCA telah membeli kembali saham sebelum rencana itu diumumkan, termasuk Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama; Lianawaty Suwono, Subur Tan, Rudy Susanto, dan Frengky Chandra Kusuma, Direktur; serta dan Tony Kusnadi, Komisaris BBCA. (LK)