JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendukung rencana PT Timah Tbk (TINS) untuk jadi penentu harga jual timah di pasar global.

Dalam mencapai tujuan itu, TINS bersama PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, juga dibolehkan bekerja sama dengan produsen timah terbesar lainnya di dunia.

“Dalam rangka membentuk aliansi pengatur harga timah global,” kata Adisatrya Suryo Sulisto, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Rabu (14/5) kemarin.

Sementara di pasar domestik, TINS juga mendapat dukungan untuk jadi penentu harga komoditas timah.

Adisatrya menyampaikan bahwa Komisi VI DPR RI mendukung penerbitan produk hukum, agar TINS dapat menjual komoditas timah serta mineral kritis dan strategis secara satu pintu.

Saat ini, TINS memiliki cadangan timah sebesar sekitar 807 ribu ton. Angka ini dinilai cukup untuk menopang aktivitas produksi hingga 20 tahun mendatang dan setara 17% dari total cadangan global.

Pada perdagangan Kamis (15/6) kemarin, harga saham TINS turun 1,32% ke level 1.120 per lembar. Namun dalam setahun terakhir, harga saham perusahaan milik negara ini telah menguat 18,52% atau 175 poin. (KR)