CITA - PT. Cita Mineral Investindo Tbk

Rp 4.010

-10 (0%)

JAKARTA – Emiten tambang bauksit, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), menargetkan produksi sekitar 4,8 juta ton metrik basah (WMT) metallurgical-grade bauxite (MGB) pada 2025.

Target tersebut relatif stagnan dibandingkan dengan realisasi produksi 4,8 juta ton di 2024. Selain itu, CITA juga menyasar penjualan bauksit hingga 4,4 juta WMT di 2025.

Di sisi lain, Yusak Lumba Pardede, Direktur Utama CITA, mengakui bahwa di tahun 2025, harga alumina berpotensi terkoreksi akibat kondisi surplus global, terutama menyusul kapasitas produksi baru di Indonesia, India, dan China.

Sebagai gambaran, pada 2024 lalu, harga penjualan rata-rata MGB mencapai US$41,05 per ton metrik kering (DMT), naik dari US$40,86 per DMT pada 2023.

Hingga kuartal I 2025, penjualan CITA memang terkoreksi 2,4% year-on-year menjadi Rp670,6 miliar. Namun, laba bersihnya justru meroket 161,8% menjadi Rp1 triliun.

Melanjutkan tren tahun buku 2024, laba bersih CITA ditopang oleh bagian laba bersih dari entitas asosiasinya, PT Well Harvest Winning Alumina (WHW).

WHW sendiri merupakan produsen smelter-grade alumina (SGA) yang kini memiliki kapasitas produksi hingga 2 juta ton. Berdasarkan lembar Paparan Publik CITA 2025, Perseroan memiliki 30% saham CITA.

Berdasarkan laporan keuangan CITA yang terbaru, bagian laba bersih dari WHW mencapai Rp871,3 miliar per Maret 2025, melonjak 153,8%.

CITA mencatat total aset naik 14,03% sejak awal tahun menjadi Rp9,1 triliun per akhir Maret 2025, dengan total ekuitas tumbuh menjadi Rp8,7 triliun, serta kas dan setara kas sejumlah Rp2,3 triliun. (ZH)