JAKARTA - Bursa Asia‑Pasifik melemah setelah data ekonomi Tiongkok yang lesu dan pemangkasan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Moody’s Ratings, pada Senin (19/5).

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,73%, CSI 300 Shanghai‑Shenzhen merosot 0,48%, sedangkan Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,54% dan Kospi Korea Selatan tergelincir 0,47%.

S&P/ASX 200 Australia juga melemah 0,15% menjelang keputusan suku bunga dua‑hari Bank Sentral Australia (RBA).

Moody’s memangkas peringkat utang jangka panjang pemerintah AS satu tingkat, dari Aaa menjadi Aa1, karena tantangan pendanaan defisit anggaran yang kian besar serta biaya refinancing yang melonjak di era suku bunga tinggi.

Langkah ini membuat Moody’s sejajar dengan S&P (turun pada 2011) dan Fitch (2023) yang telah lebih dulu menempatkan AS di level AA+.

Seperti dijelaskan oleh Adam Khoo, pebisnis dan investor saham profesional asal Singapura, dalam akun Facebook miliknya, berdasarkan data historis, tiap peringkat kredit AS dipangkas, S&P 500 selalu anjlok sekitar 10%.

Pada Agustus 2011 lalu, S&P menjadi lembaga pemeringkat kredit global pertama yang menurunkan rating kredit AS. Saat itu, S&P 500 anjlok 10,37% dalam 41 hari sejak pengumuman rating tersebut.

Hal serupa terjadi ketika Fitch Ratings memangkas rating kredit AS pada Agustus 2023. S&P kembali merosot hingga 10,31% dalam 58 hari perdagangan saham.

Menurut Vasu Menon, Managing Director Investment Strategy OCBC Bank, dilansir CNBC, Senin (19/5), penurunan itu “tidak serta‑merta memicu aksi jual besar‑besaran saham maupun obligasi AS”, merujuk pengalaman 2011 dan 2023, namun kembali menyoroti problem defisit dan utang Negeri Paman Sam yang sudah lama dibahas.

Dampak segera terlihat di pasar berjangka Wall Street. Dow Jones futures anjlok 292 poin (‑0,7%), S&P 500 futures tergelincir 0,7%, dan Nasdaq 100 futures susut 0,8%.

Padahal indeks‑indeks utama AS baru saja reli empat hari berkat pemangkasan tarif sementara AS‑Tiongkok dan data inflasi yang menggembirakan.

Di penutupan Jumat (17/5), S&P 500 naik sesi kelima berturut‑turut ke 5.958,38 (+0,70%) dan Nasdaq Composite ke 19.211,10 (+0,52%). Dow Jones melonjak 331,99 poin ke 42.654,74, kembali positif sepanjang 2025 meski survei sentimen konsumen mengecewakan dan inflasi masih tegar. (EF)