Wall Street anjlok setelah Trump kenakan tarif 50% ke UE

NEW YORK - Saham-saham Wall Street merosot setelah Presiden AS Donald Trump kembali memicu ketegangan perdagangan dengan memberlakukan tarif sebesar 50% pada barang-barang Uni Eropa (UE) dan setidaknya 25% pada produk Apple jika perusahaan tersebut tidak memindahkan produksi iPhone ke AS.
Langkah ini, seperti dikutip DW (23/5), mengalihkan fokus pelaku pasar kembali pada sikap perdagangan Trump yang agresif, setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikuasai Partai Republik meloloskan rancangan undang-undang mengenai pajak dan pengeluaran presiden tersebut.
Trump di sisi lain, menghadapi kritik atas upayanya yang gagal untuk mencabut hak Harvard dalam menerima mahasiswa dari luar negeri.
Saham AS pada Jumat (23/5) turun dan mencatat kerugian mingguan setelah Trump merekomendasikan tarif 50% pada barang-barang dari Eropa, membuka babak baru dalam ketegangan perdagangan global yang memicu gelombang ketidakpastian di pasar.
Tiga indeks utama Wall Street sempat memangkas kerugian awal namun tetap berakhir lebih rendah, masing-masing mencatat penurunan lebih dari 2% dalam sepekan.
Saham teknologi, layanan komunikasi, dan konsumen non-primer menjadi sektor dengan kinerja terburuk di antara 11 subsektor S&P 500. Sementara itu, saham utilitas, barang konsumsi primer, dan energi mengalami kenaikan.
Saham Apple (AAPL.O) mencapai level terendah dalam dua minggu terakhir, ditutup turun 3% setelah Trump memperingatkan bahwa perusahaan itu bisa menghadapi tarif hingga 25% pada iPhone yang dijual di AS tetapi tidak diproduksi di dalam negeri.
Imbal hasil (yield) obligasi AS naik dari level tertinggi beberapa bulan terakhir, dengan imbal hasil untuk obligasi 10 tahun turun 4,4 basis poin menjadi 4,509%.
Dow Jones Industrial Average turun 256,02 poin atau 0,61% menjadi 41.603,07. S&P 500 kehilangan 39,19 poin atau 0,67% menjadi 5.802,82, sedangkan Nasdaq Composite turun 188,53 poin atau 1,00% menjadi 18.737,21.
Secara mingguan, Dow merosot 2,47%, S&P 500 turun 2,61%, dan Nasdaq kehilangan 2,48%.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa Trump tidak merasa tawaran tarif perdagangan dari Uni Eropa cukup memadai.
Ia juga mengungkapkan harapan bahwa dengan ancaman tarif baru ini dapat memacu Uni Eropa dalam negosiasi lebih lanjut. (DK)