JAKARTA - PT Bank Jasa Jakarta (BJJ), layanan perbankan milik Astra Financial dan WeLab asal Hong Kong, resmi mengukuhkan diri menjadi bank digital dengan nama PT Bank Saqu Indonesia atau Bank Saqu.

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) masuk sebagai pemegang saham BJJ pada 16 September 2022. Satu tahun kemudian, pada 20 November 2023, ASII dan WeLab meluncurkan Bank Saqu sebagai layanan bank digital dari BJJ.

Kini, 18 bulan kemudian, BJJ bertransformasi secara penuh menjadi bank digital, dan beroperasi dengan nama Bank Saqu.

“Kami telah mendapatkan persetujuan dari regulator—OJK—untuk meresmikan transformasi dari Bank Jasa Jakarta menjadi Bank Saqu pada 21 Mei 2025,” ujar Leo Koesmanto, Presiden Direktur Bank Saqu.

Dalam acara Peresmian Transformasi BJJ yang digelar hari ini (28/5), Leo menjelaskan bahwa Bank Saqu kini sudah memiliki 2,5 juta nasabah baru sejak peluncurannya pada 2023 lalu.

Ke depannya pun, ia menjamin proses migrasi akun akan berjalan mulus.

Menurut penjelasan Leo, layanan Bank Saqu kini akan fokus kepada dua segmen: personal banking untuk solopreneur dan relationship banking untuk pelaku UMKM.

“Solopreneur adalah individu-individu yang mempunyai usaha, aspirasi untuk berkembang lewat usaha kecil maupun usaha sendiri,” jelas Leo.

Setelah para solopreneur ini mengembangkan bisnis menjadi lebih besar, tambah Leo, Bank Saqu sudah siap menangani kebutuhannya lewat berbagai fitur business banking-nya, seperti cash management system, supply chain financing, hingga payroll system.

Di sisi lain, Leo mengakui bahwa industri perbankan Indonesia kini menghadapi tantangan likuiditas, termasuk bank digital.

Namun, sebagai bagian dari Astra, menurut Leo, Bank Saqu memiliki kesempatan lebih untuk memanfaatkan ekosistem yang ada untuk menggenjot Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit.

Ia pun menegaskan bahwa meskipun Bank Saqu kini sudah mulai bekerja sama dengan pihak dalam ekosistem Astra, bank akan tetap melayani semua masyarakat Indonesia. (ZH)