IHSG menguat 6,04% pada Mei, meski berakhir di zona merah

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu (28/5) hari ini di zona merah, dengan penurunan 0,32% ke level 7.175,82.
Nilai transaksi perdagangan saham pun mencapai Rp22,79 triliun di seluruh pasar. Angka ini 71,2% lebih tinggi dari nilai transaksi pada Selasa (27/5) kemarin, yang hanya mencapai Rp13,3 triliun.
Saham bank-bank jumbo masih memimpin jajaran Top Value, dengan nilai transaksi terbesar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp2,23 triliun di pasar reguler. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berada di urutan kedua, dengan nilai transaksi Rp2,06 triliun.
Meskipun terkoreksi tipis hari ini, IHSG telah mencatat kenaikan 6,04% sejak awal Mei 2025. Kenaikan ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yang hanya mencapai 3,93%.
Sementara sejak awal tahun ini, IHSG telah mencatat kenaikan sebesar 2,03%.
Sejumlah indeks komposit di kawasan ASEAN sejak awal tahun ini bergerak variatif. Indeks STI Singapura menguat 2,86% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Selasa kemarin, serta VNI Vietnam paling unggul dengan kenaikan 3,76%.
Sementara itu indeks SET Thailand anjlok 16,91%, KLCI Malaysia turun 7,07%, dan PSEi Filipina turun 2,21%.
Seperti diberitakan IDNFinancials.com sebelumnya, analis memperkirakan IHSG melanjutkan konsolidasi pada area support 7.130 pada perdagangan hari ini. Namun selama IHSG bertahan di atas 7.000, peluang penguatannya masih terbuka. (KR)