Uni Eropa: Aksi Trump menaikkan tarif impor baja merusak negosiasi

JAKARTA - Langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50% menuai kecaman tajam dari Uni Eropa.
Dalam pernyataan resmi seperti dilansir BBC pada Sabtu (31/5) kemarin, Komisi Eropa menyatakan penyesalan mendalam atas keputusan tersebut, yang dinilai bisa menggagalkan upaya negosiasi perdagangan antara kedua pihak.
Kebijakan ini diumumkan Trump dalam sebuah kampanye di kota Pittsburgh, pusat industri baja AS, pada Jumat (30/5).
Ia beralasan tarif yang lebih tinggi akan memperkuat kemandirian industri baja domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap produk dari China.
Trump juga mengklaim tidak akan ada pemutusan hubungan kerja dan setiap pekerja baja akan menerima bonus sebesar US$5.000.
Namun Komisi Eropa menilai langkah Trump justru menambah ketidakpastian ekonomi global dan akan menaikkan biaya produksi bagi pelaku industri dan konsumen di kedua sisi Atlantik.
“Langkah ini merusak upaya negosiasi yang sedang berlangsung,” ujar Komisi Eropa dalam pernyataannya, dikutip BBC, Senin (2/26).
Mereka juga memperingatkan blok Eropa siap memberlakukan langkah balasan jika diperlukan.
Negara-negara Eropa sebelumnya sepakat untuk menangguhkan langkah pembalasan terhadap tarif AS sejak 14 April guna membuka ruang dialog.
Namun, dengan perkembangan terbaru ini, ancaman pembalasan tarif tampaknya kian nyata.
Di pihak lain, pemerintah Inggris yang baru saja menyelesaikan kesepakatan perdagangan nol tarif dengan AS, meski belum ditandatangani, kini menghadapi ketidakpastian baru.
Seorang juru bicara pemerintah Inggris menyatakan mereka sedang menjalin komunikasi dengan AS mengenai dampak dari pengumuman tarif terbaru dan memberikan kejelasan bagi industri.”
Asosiasi industri baja Inggris menyebut kenaikan tarif ini sebagai “pukulan telak berikutnya” bagi sektor mereka.
Inggris, yang sejak Brexit telah memisahkan diri dari kebijakan dagang Uni Eropa, kini berada di posisi rentan akibat perubahan mendadak dalam kebijakan tarif AS.
Trump juga mengumumkan adanya investasi sebesar US$14 miliar melalui kemitraan antara US Steel dan perusahaan Jepang, Nippon Steel.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut, ia mengakui bahwa belum melihat atau menyetujui kesepakatan final investasi tersebut.
Langkah tarif terbaru ini menambah daftar panjang kebijakan proteksionis Trump sejak kembali menjabat awal tahun ini.
Sebelumnya, pada April, Trump telah menetapkan tarif 20% terhadap sebagian besar produk Uni Eropa, yang kemudian dipangkas menjadi 10% untuk memberi ruang negosiasi.
Ia bahkan mengancam menaikkan tarif hingga 50% mulai 1 Juni, sebelum kemudian menunda tenggat tersebut hingga 9 Juli usai percakapan telepon dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang disebutnya “sangat baik.”
Keputusan Trump ini juga muncul di tengah gugatan hukum atas legalitas beberapa kebijakan tarif globalnya.
Namun, tarif baja dan aluminium tidak termasuk dalam gugatan tersebut dan tetap berlaku. (EF)