Harga minyak dan emas naik, sentimen positif bagi saham ini

JAKARTA – Harga minyak dan emas kembali mencatat kenaikan di atas 3% pada perdagangan Selasa (3/6) hari ini.
Menurut data yang dihimpun IDNFinancials.com, harga minyak mentah brent untuk kontrak berjangka Agustus 2025, telah mencapai US$65,16 per barel hingga pukul 14.33 WIB.
Kenaikan harga minyak brent mencapai 4,49% dari harga penutupan Senin (2/6) kemarin, yang berada di level US$62,35 per barel.
Sementara itu harga emas di pasar spot dunia sempat menyentuh US$3.392,17 per ons pada dini hari ini, lebih tinggi 3,02% dari posisi akhir Mei lalu yang ditutup pada level US$3.289,40 per ons.
Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit Sekuritas Digital, mengatakan kenaikan harga minyak sejalan redanya kekhawatiran pasar, terhadap risiko oversupply minyak dunia.
“Selain itu, jumlah rig AS yang mengalami penurunan setiap minggu pada bulan Mei lalu turut memberikan dukungan pada harga minyak,” kata Hendriko.
Sementara kenaikan harga emas, kata Hendriko, ditopang oleh kinerja indeks dolar Amerika Serikat (AS) atau DXY yang kembali lesu, serta kekhawatiran pasar terhadap situasi global.
Hendriko menilai kenaikan harga dua komoditas utama itu akan jadi sentimen positif jangka pendek bagi saham emiten di sektor terkait, terutama saham produsen minyak dan gas bumi (migas) dan emas.
“Karena berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) dan margin laba perseroan,” kata Hendriko.
Beberapa di saham yang berpotensi mendapat sentimen positif jangka pendek dari kenaikan harga minyak, menurut Hendriko, yaitu PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
Sementara saham produsen emas yang menarik untuk dicermati yaitu PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). (KR)