Indeks impor Amerika bulan Mei anjlok, mirip saat pandemi Covid

JAKARTA - Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat terus mengalami kontraksi pada bulan Mei 2025 seiring dengan merosotnya impor ke level terendah sejak kuartal pertama tahun 2009.
Indeks PMI manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM), seperti dikutip YahooFinance (3/6), mencatat angka 48,5 pada bulan Mei, turun dari angka 48,7 pada bulan April.
Angka di atas 50 pada indeks ini menandakan ekspansi aktivitas, sementara angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Berdasarkan data ISM, PMI manufaktur AS telah mengalami kontraksi selama sebagian besar dari dua tahun terakhir.
Indeks impor bulan Mei turun ke angka 39,9, jauh di bawah angka 47,1 yang tercatat pada bulan April. Angka ini mendekati level terendah sejak Mei April 2009 yang tercatat sebesar 38,5.
“Impor terus mengalami kontraksi karena permintaan yang turun telah mengurangi kebutuhan untuk mempertahankan tingkat impor seperti bulan-bulan sebelumnya. Serta akibat dampak kenaikan harga akibat tarif,” jelas Susan Spence, ketua Komite Survei Bisnis Manufaktur ISM, dalam sebuah pernyataan.
Spence menambahkan bahwa kekhawatiran terbesar pelaku industri adalah ketidakpastian terkait tarif, dengan 86% responden survei menyebutkan tarif sebagai masalah utama. Beberapa pelaku bahkan membandingkan situasi saat ini dengan tekanan ekonomi saat pandemi Covid tahun 2020.
Di sisi lain, laporan terpisah dari S&P Global justru mencatat PMI manufaktur di angka 52 pada Mei, meningkat dari 50,2 pada April.
Namun, Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis S&P Global, memperingatkan kenaikan ini menyembunyikan sejumlah persoalan mendasar dalam sektor manufaktur AS.
“Meski terjadi peningkatan pesanan baru dan aktivitas pemasok meningkat, lonjakan ini lebih disebabkan oleh kekhawatiran para produsen terhadap potensi gangguan rantai pasokan dan lonjakan harga. Banyak perusahaan sengaja menumpuk inventaris dalam jumlah besar sebagai langkah antisipasi,” tulis Williamson dalam laporannya. (EF/ZH)