DSNG - PT. Dharma Satya Nusantara Tbk

Rp 790

-15 (-2,00%)

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) untuk kontrak berjangka Agustus 2025, sempat menguat 2,55% ke level MYR3.997 per metrik ton pada perdagangan Selasa (3/6) kemarin di Bursa Malaysia.

Penguatan harga tersebut, menyusul keputusan India yang memangkas tarif impor dasar minyak nabati mentah, dari 20% menjadi 10% pada akhir pekan lalu.

Tarif impor efektif India pun turun menjadi 16,5%, dari sebelumnya 27,5%. Tarif efektif ini termasuk pungutan tambahan yang dibayar oleh importir India.

Analis Stockbit Sekuritas Digital menyebut tingginya tarif impor India sempat membuat permintaan CPO global turun, mencapai rekor terendah dalam 14 tahun pada awal tahun ini.

Namun adanya pemangkasan tarif impor India dan kenaikan harga itu, tulis Analis Stockbit Sekuritas Digital dalam risetnya, akan “memberikan sentimen positif bagi emiten-emiten terkait.”

Sejumlah saham produsen CPO dinilai menarik untuk dicermati yaitu PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG).

Menurut pantauan IDNFinancials.com, harga saham TAPG pada perdagangan Selasa kemarin naik 1,64% ke level Rp930 per lembar, namun kembali stagnan pada sesi pertama hari ini, setelah menyentuh level tertinggi di Rp945 per lembar.

Harga saham LSIP juga menguat 1,61% ke level Rp1.260 per lembar pada Selasa kemarin, namun terkoreksi 0,79% pada sesi pertama hari ini.

Sementara harga saham DSNG naik 3,80% ke level Rp820 per lembar pada Selasa kemarin, namun di sesi pertama hari ini terkoreksi 1,83%. (KR)