JAKARTA – Ray Dalio, Pendiri hedge-fund Bridgewater Associates, membantah telah mundur sebagai anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 

Ray, dalam surat berkop Danantara bernomor PR.09/DI-BP/VI/2025PR.09/DI-BP/VI/2025, yang disebut sebagai sebuah pernyataan bersama, menegaskan tidak ada yang berubah dalam kemitraan dirinya dengan Danantara.

“Keterlibatan saya sebagai penasihat tetap sama. Dan tidak berubah, bersifat sukarela dan tidak dibayar,” kata Ray dalam pernyataan tertulis Rabu, 4 Juni 2025. 

Dia menjelaskan akan tetap berkomitmen menjadi penasihat informal bagi pimpinan Danantara, maupun Presiden Prabowo Subianto.

Tim Komunikasi Danantara Indonesia mengatakan Ray telah memberikan bimbingan dan saran yang bermanfaat bagi Danantara, selama setahun terakhir. 

“Baik Presiden Prabowo, Ray Dalio, maupun Danantara Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta membuka potensi penuh dari sektor-sektor strategis Indonesia,” tulis tim komunikasi dalam pernyataan bersama.

Bridgewater Associates yang dimiliki Ray adalah hedge-fund terbesar di dunia yang mengelola aset senilai US$124 miliar.   

Sebelumnya, CEO Danantara Rosan Roeslani telah membantah kabar soal mundurnya Dalio.

Dia menjelaskan baru saja bertemu dengan anak dan tim Ray Dalio.

"Kemarin saya baru minggu lalu ketemu timnya, anaknya juga, Mark Dalio. Pembicaraan berjalan lancar," ujar Rosan di Istana, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Dia juga menyebut baru saja melaksanakan Zoom Meeting dengan Ray Dalio. "Enggak, enggak, enggak ada itu," tukasnya. (DH/KR)