WASHINGTON - Gedung Putih menanggapi secara resmi kritikan Elon Musk terhadap Rancangan Undang-Undang anggaran pemerintahan Amerika Serikat Presiden Donald Trump.

Tanggapan resmi disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt saat konferensi pers, seperti dikutip dari Fox News (4/6).

Ketika ditanya apakah Presiden Trump marah atas komentar Musk, Leavitt dengan tenang menjawab: “Presiden sudah tahu dengan jelas posisi Elon Musk terhadap RUU ini. Itu tidak mengubah pendapat Presiden. Ini adalah RUU yang besar, indah, dan Presiden tetap mendukungnya.”

Leavitt juga menegaskan penolakan dari tokoh-tokoh seperti Musk dan beberapa senator Republik bukanlah hal baru dan Presiden tetap yakin pada kebijakan fiskal yang diusungnya.

“Senator-senator itu sudah lama tidak sepaham dengan Presiden terkait kebijakan. Presiden secara terbuka mengkritik mereka karena tidak memiliki pemahaman data yang akurat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa proyeksi Kantor Anggaran Kongres (CBO) terkait biaya RUU sering kali keliru.

Meski Gedung Putih berupaya mempertahankan narasi bahwa RUU ini akan menjadi pondasi kuat bagi pembangunan, sejumlah senator Partai Republik seperti Rand Paul, Ron Johnson, Josh Hawley, Lisa Murkowski, dan Thom Tillis secara terbuka menolak RUU tersebut.

Senator Rand Paul bahkan menyuarakan dukungan terhadap kritik Musk, menolak keras kenaikan plafon utang. Hal ini memicu reaksi dari Trump yang menyindir Paul sebagai senator yang hanya bisa bilang tidak dan tidak punya gagasan konstruktif.

Sumber dari Gedung Putih kepada The Hill menyebutkan Trump kini tengah melakukan pendekatan pribadi dengan para senator untuk membalikkan penolakan.

“Dia tahu siapa yang menentangnya, dan akan bertemu langsung dengan mereka,” ujar sumber tersebut. 

Sebelumnya, dalam pernyataannya di media sosial X, Elon Musk menyebut RUU tersebut sebagai “penghinaan menjijikkan” karena dinilai penuh dengan pengeluaran tidak efisien dan menaikkan plafon utang nasional hingga US$4 triliun.

Komentar Musk yang mengejutkan itu datang setelah miliarder teknologi tersebut secara terbuka menyatakan mundur dari dunia politik dan posisinya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan.

“Saya minta maaf, tapi saya tidak bisa diam lagi. RUU belanja Kongres ini sangat keterlaluan, penuh pemborosan. Malu bagi mereka yang menyetujuinya. Kalian tahu itu salah,” tulis Musk di akun X, dikutip Unilad Tech, Kamis (5/6).

Ia menambahkan bahwa kebijakan tersebut akan memperlebar defisit anggaran menjadi US$2,5 triliun dan membebani warga Amerika dengan utang yang tidak berkelanjutan. (EF)