Dampak perang tarif mulai menjalar ke konsumen dan korporasi di AS

NEW YORK – Efek kebijakan tarif Presiden Donald Trump kini meluas hingga ke kalangan korporasi dan konsumen Amerika Serikat (AS). Sejumlah sektor mulai dari makanan cepat saji, alat medis, penerbangan, dan berbagai perusahaan besar memangkas proyeksi keuangan yang timbul akibat perang dagang.
PepsiCo, Procter & Gamble, Thermo Fisher, dan Chipotle mengaku adanya tren perlambatan belanja konsumen. Chipotle melaporkan pelanggan AS mulai mengurangi makan di luar, sedangkan PepsiCo mencatat penurunan konsumen dibanding tiga bulan lalu.
Lebih dari 30 perusahaan telah menyesuaikan kondisi keuangan mereka dalam dua minggu terakhir. Beberapa di antaranya termasuk Delta, Southwest Airlines, dan Tesla, yang mengatakan akan meninjau ulang proyeksi pertumbuhan untuk 3 bulan mendatang.
“Lingkungan ini sangat dinamis dan belum jelas. Kami tidak akan membuat perubahan besar pada sumber bahan baku atau formula tanpa kepastian jangka panjang,” ujar Andre Schulten dari Procter & Gamble, dikutip Reuters, Jumat (25/4).
Sementara itu, Trump masih menunda sebagian tarif hingga 8 Juli mendatang. Namun tarif dasar 10%, tarif spesifik pada aluminium dan baja, serta tarif 145% untuk produk impor dari Tiongkok masih tetap berlaku. Upaya negosiasi AS dan China hingga saat ini pun belum membuahkan hasil.
Pasar saham AS sempat stabil minggu ini berkat sinyal pelonggaran dari Trump, namun indeks S&P 500 masih mencatatkan penurunan 7,5% sejak awal tahun ini. (EF/KR)