JAKARTA – Konflik antara Presiden Trump dan Elon Musk semakin sengit di media sosial. Di tengah pertengkaran ini, laju saham Tesla anjlok 14,81% dalam sepekan.

Setelah mundur dari Department of Government Efficiency (DOGE) akhir Mei lalu, Musk mulai vokal menyuarakan ketidaksetujuannya atas RUU rekonsiliasi anggaran AS hasil inisasi Trump—yang sering disebut sebagai “One Big Beautiful Act Bill”—di akun media sosial X miliknya.

“RUU belanja Kongres ini sangat keterlaluan, penuh pemborosan. Malu bagi mereka yang menyetujuinya,” tulis Musk pada Rabu (4/6).

Berdasarkan pantauan linimasa akun X milik Musk, ia mengkritik bahwa RUU ini akan memperlebar defisit anggaran AS hingga US$2,5 triliun, dan menggarisbawahi beban bunga utang negara yang membengkak.

Menerima respon tajam Musk, Trump tidak tinggal diam. “Saya kecewa dengan Elon,” sebutnya saat ditemui di Washington DC.

Menurutnya, Musk mulai bersitegang setelah Trump mencabut mandat mengenai mobil listrik (EV).

“Kesabaran Elon sudah “semakin tipis,” saya minta dia berhenti, saya batalkan mandat EV yang memaksa semua orang membeli Mobil Listrik yang tidak diinginkan semua orang (rencana saya yang ia sudah tahu berbulan-bulan sebelumnya!), dan dia menjadi GILA!” tulis Trump kemarin (6/6).

Menurut Trump, cara tercepat menghemat miliaran dari anggaran negara adalah membatalkan subsidi dan kontrak pemerintahan dengan Musk. “Saya selalu heran mengapa Biden tidak melakukannya!” tambah Trump.

Elon pun membalas di X, “Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilu. Partai Demokrat akan mengendalikan DPR, dan Partai Republik akan dalam posisi 51-49 di Senat.”

Dilansir dari CNBC, Musk menggelontorkan dana nyaris US$300 juta untuk membantu Trump memenangkan kembali posisi di Gedung Putih.

Sebagai gantinya, saham Tesla juga tercatat melonjak 62,2% sejak awal November hingga akhir Desember 2024. Musk diperkirakan akan mendapat posisi pemerintahan, yang membuatnya berkesempatan meloloskan peraturan yang menguntungkan bagi bisnisnya.

Nyatanya Tesla mencatatkan penurunan pendapatan hingga 9% year-on-year pada kuartal pertama 2025 akibat persaingan ketat dengan China dan tudingan bahwa Musk mengabaikan Tesla.

Berdasarkan pantauan IDNFinancials.com, meskipun ditutup menguat 3,67% pada penutupan Jumat (6/6), harga Tesla tetap ambles 14,81% ke level US$295,14.

Goldman Sachs juga turut menurunkan target level harga Tesla setelah menimbang proyeksi kinerjanya di sepanjang sisa 2025, menurut CNBC. (ZH)