NCKL - PT. Trimegah Bangun Persada Tbk

Rp 700

-15 (-2,00%)

JAKARTA - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan pertumbuhan laba bersih 65,47% menjadi sebesar Rp1,65 triliun pada kuartal pertama (Q1) 2025.

Mengutip laporan keuangan pada Selasa (29/4), kinerja pendapatan NCKL juga menunjukkan kenaikan 18,12% menjadi Rp7,12 triliun pada Q1 2025. 

Bisnis pengolahan nikel jadi kontributor utama pendapatan NCKL, dengan perolehan Rp5,96 triliun atau setara 83,71% dari total pendapatan. Sementara kontribusi dari penambangan nikel hanya Rp1,15 triliun.

Dari sisi operasional, NCKL menjual 5,49 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel ke afiliasinya.

Sementara dari lini High Pressure Acid Leaching (HPAL) memproses 30.263 ton kandungan nikel, yang terdiri atas Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebesar 19.837 ton dan Nikel Sulfat (NiSo4) 10.426 ton.

Suparsin D Liwan, Direktur Keuangan NCKL, menyatakan bahwa perusahaan terus memperketat biaya operasional dan fokus pada kesehatan keuangan jangka panjang. Salah satunya dengan membangun pabrik quicklime, untuk mendukung efisiensi dalam operasi HPAL.

Suparsin juga menyebut NCKL menghadapi tantangan geopolitik dan standarisasi lingkungan.

Untuk menghadapinya, NCKL menerapkan strategi keberlanjutan dengan menyelesaikan audit Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) dan sedang dalam proses audit Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), untuk memastikan praktik pengadaan nikel yang bertanggung jawab.

Terakhir, NCKL juga tengah merampungkan smelter feronikel PT KPS yang telah beroperasi penuh dan berkontribusi pada penjualan FeNi sebesar 43.873 ton kandungan nikel, pada Q1 2025. (DH/KR)