Menlu AS Marco Rubio: NATO sepakat anggarkan 5% PDB untuk pertahanan

ANTALYA - Para menteri luar negeri negara-negara anggota NATO tengah membahas kesepakatan penting, yaitu menaikkan anggaran pertahanan nasional hingga 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam satu dekade mendatang.
Langkah ini dianggap vital menghadapi ancaman dari Rusia, terorisme, dan meningkatnya kekuatan militer Cina.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, dalam wawancaranya di Fox News, Kamis (15/5).
“Pada KTT NATO bulan Juni nanti, hampir semua anggota akan berada di atas target 2%, banyak yang akan melewati 4%, dan semuanya telah menyepakati tujuan menuju 5% dalam satu dekade,” ungkap Rubio.
Kebijakan ini mendapat dukungan dari beberapa negara besar seperti Jerman.
Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, menyatakan Berlin mendukung usulan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan belanja pertahanan hingga 5% PDB. Sebelumnya, Jerman sudah mencapai target NATO sebesar 2% pada tahun 2024.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menjelaskan pentingnya peningkatan investasi militer, termasuk peralatan dan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, bandara, dan jaringan digital.
Ia mengingatkan Rusia bisa memulihkan kekuatan militernya dalam 3–5 tahun pasca-perang di Ukraina.
"Kita harus melakukan jauh lebih banyak dalam hal pengeluaran pertahanan inti," tegas Rutte dalam konferensi pers di Antalya, dilansir Reuters, Jumat (15/5).
Namun, upaya ini menghadapi tantangan besar. Dari 32 negara anggota NATO, baru 22 yang memenuhi target 2%.
Negara-negara seperti Belgia, Kanada, Italia, dan Spanyol masih tertinggal. Bahkan, Spanyol baru memperkirakan akan mencapai target tahun ini, satu tahun dari tenggat waktu awal.
Selain fokus pada anggaran, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya kesiapan militer Eropa tanpa terlalu bergantung pada AS.
Menteri Luar Negeri Lithuania, Kęstutis Budrys, mendesak percepatan pemenuhan target anggaran karena Rusia saat ini terus memperkuat militernya.
Sementara itu, Inggris menetapkan target sendiri, mencapai 2,5% pada 2027 dan 3% pada 2029.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menekankan pentingnya komitmen Eropa untuk berbagi beban pertahanan bersama AS, khususnya di tengah ketegangan global dan meningkatnya perhatian AS terhadap Indo-Pasifik.
Menjelang KTT NATO di Belanda pada 24–25 Juni 2025, diskusi ini akan menentukan arah keamanan Eropa dan strategi jangka panjang menghadapi Rusia, serta langkah diplomatik terkait Ukraina.
Menariknya, delegasi Rusia dan Ukraina juga direncanakan bertemu langsung di Istanbul, pertemuan perdana mereka dalam tiga tahun terakhir, walaupun Presiden Rusia Vladimir Putin belum menyetujui pertemuan langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Rubio dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dan delegasi Ukraina, sementara tim AS lainnya akan berdiskusi dengan pihak Rusia.
Dalam diplomasi lainnya, Rubio juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani dan menyatakan dukungan terhadap pencabutan sanksi AS serta seruan damai Suriah kepada Israel. (EF)