JEJU – Pertemuan penting antara perwakilan dagang Taiwan dan Korea Selatan dengan Amerika Serikat berlangsung di sela-sela forum APEC di Pulau Jeju, Korea Selatan, dengan tujuan utama menghindari dampak tarif tinggi dari kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump.

Wakil Perdana Menteri Taiwan, Cheng Li-chiun, dilansir Reuters, Jumat (16/5), menyatakan pembicaraan dagang bilateral antara kepala negosiator Taiwan, Jenni Yang, dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, membuahkan harapan akan kerja sama ekonomi yang lebih erat.

Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai, dalam konferensi pers memperingati satu tahun kepemimpinan Cheng, menekankan Taiwan optimis dapat menyeimbangkan neraca dagang dengan AS melalui peningkatan pembelian produk Amerika.

Menurut pernyataan resmi pemerintah Taiwan, pertemuan tersebut terjadi dalam forum perdagangan APEC di Pulau Jeju.

Taiwan sebelumnya dikenakan tarif impor hingga 32% atas beberapa produknya akibat kebijakan Trump, namun tarif ini ditangguhkan selama 90 hari sejak bulan lalu.

Untuk mengimbanginya, Taiwan menjanjikan lebih banyak investasi dan pembelian barang dari AS.

Sementara itu, Korea Selatan juga bergerak cepat. Menteri Perdagangan dan Industri Korsel, Ahn Duk-geun, dijadwalkan bertemu Greer pada Jumat ini, dengan harapan mencapai kemajuan signifikan demi menghindari tarif baru dari AS, terutama pada sektor otomotif.

Presiden Trump sebelumnya menetapkan tarif hingga 25% terhadap mobil buatan Korea Selatan, sebuah pukulan besar bagi ekonomi Korsel yang sangat bergantung pada ekspor otomotif, yang mencakup 27% dari ekspor mereka ke AS.

Korsel, yang mencatat surplus perdagangan sebesar US$66 miliar dengan AS tahun lalu, menjadi salah satu target utama tarif balasan dari Trump.

Untuk meredakan ketegangan, Korsel mengusulkan “Paket Juli” dalam pertemuan sebelumnya dengan Greer di Washington. Tawaran tersebut mencakup peningkatan impor gas alam cair (LNG) dari AS serta kerja sama di bidang perkapalan.

Greer juga mengadakan pertemuan dengan Chung Ki-sun, Wakil Ketua HD Hyundai, perusahaan galangan kapal terbesar di Korsel. Ini merupakan kali pertama perwakilan dagang AS bertemu langsung dengan pelaku industri galangan kapal Korsel.

HD Hyundai menyatakan diskusi mencakup kolaborasi dengan produsen kapal AS, Huntington Ingalls Industries. Selain itu, Greer juga dijadwalkan bertemu dengan CEO Hanwha Ocean, penyedia layanan pemeliharaan kapal Angkatan Laut AS.

Melalui diplomasi dagang intensif ini, Taiwan dan Korea Selatan berharap dapat menghindari kebijakan proteksionis Trump yang mengancam perekonomian Asia Timur. (EF)