PGEO - PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk

Rp 1.315

+10 (+1,00%)

JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), anak usaha Pertamina yang bergerak dalam industri pengolahan panas bumi, mengumumkan rencana penambahan lini bisnis baru, yaitu jasa pengujian laboratorium.

Menurut keterbukaan informasi, PGEO akan menawarkan solusi analisis laboratorium kepada berbagai perusahaan pengembang panas bumi.

“Telah terdapat calon pengguna jasa (potential buyer) yang menunjukkan ketertarikan terhadap layanan laboratorium perseroan,” klaim PGEO dalam keterangan resminya, dikutip hari ini (20/5).

Langkah ini juga dianggap sebagai metode optimalisasi aset PGEO. Perseroan tidak perlu mengeluarkan biaya investasi tambahan untuk ekspansi lini bisnis ini, karena lini usaha ini akan menggunakan fasilitas eksisting PGEO.

Solusi yang ditawarkan dalam lini bisnis jasa uji laboratorium mencakup pengambilan sampel panas bumi dan data sumur (wireline logging) hingga analisis kimia sampel cairan dan padatan panas bumi.

Tidak hanya itu, dalam keterangan terpisah, PGEO juga mengungkapkan rencananya untuk menjual alat ukur fluida dua fasa miliknya bermerek Flow2Max, yang telah dipatenkan di enam negara, yaitu Selandia Baru, Filipina, Islandia, Indonesia, Turki, dan Amerika Serikat.

PGEO memproyeksikan bahwa kedua lini bisnis ini akan mencatatkan penjualan pada tahun 2026.

Dengan bantuan lini bisnis baru ini, PGEO memproyeksikan pendapatan akan naik 10,4-10,5% year-on-year di 2026, lalu kembali naik 5,4% di 2027.

“Pendapatan Perseroan dengan dilakukannya rencana ini diproyeksikan lebih tinggi, yaitu Rp10.929,60 milyar pada tahun 2029, dengan rata-rata CAGR sebesar 12,7%,” jelas PGEO.

Meskipun begitu, PGEO masih harus meminta restu dari pemegang saham mengenai rencana kerja ini pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 3 Juni 2025 mendatang. (ZH)