Ekonom ramal BI akan pangkas suku bunga, sinyal positif bagi IHSG?

JAKARTA – Sebagian besar ekonom dan analis optimis Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga sebanyak 25 basis points (bps) menjadi 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg, hanya ada 11 dari 32 ekonom dan analis yang memperkirakan BI akan tetap menahan suku bunga di 5,75%.
Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, mengakui harapan akan pemangkasan suku bunga ini jadi salah satu pendorong utama pada penguatan IHSG sejak pekan lalu.
“Di samping itu dari sisi global ada meredanya kekhawatiran eskalasi perang dagang,” kata Rully pada Rabu (21/5) hari ini.
Sementara itu Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah, mengatakan kenaikan IHSG sebagai respons atas ekspektasi pemangkasan suku bunga BI, seharusnya sudah terefleksi dalam perdagangan beberapa hari terakhir.
“Sebetulnya narasi ini sudah mulai terefleksi di pasar, jadi upside-nya tidak terlalu besar,” kata Fath.
Fath menambahkan, transaksi di pasar regional kemarin pun telah stabil, dengan nilai perdagangan Rp14,8 triliun. Meskipun hingga akhir perdagangan, investor asing mencatatkan net sell Rp406,19 miliar.
“Selama net sell tidak terallau signifikan, sebetulnya itu normal-normal saja,” imbuh Fath.
Secara teknikal, IHSG masih berada di fase overbought menurut Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim. Selain itu, indikator Stochastic dinilai menunjukkan pull back dan MACD yang cenderung sideways.
“Diperkirakan IHSG konsolidatif pada rentang 7.050-7.180,” ungkap Lim, dalam risetnya hari ini. (KR)