Perkuat daya tahan ekonomi Indonesia, Sri Mulyani pakai 8 strategi

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan delapan strategi utama pemerintah sebagai landasan dalam menyusun Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
Dalam Rapat Paripurna DPR yang berlangsung pada Selasa (20/5), Sri Mulyani menegaskan arah kebijakan fiskal 2026 akan difokuskan untuk memperkuat daya tahan ekonomi nasional, meningkatkan kemandirian bangsa, serta menjaga keberlanjutan fiskal dalam jangka panjang.
Di tengah gejolak global dan ketatnya persaingan ekonomi internasional, berikut delapan strategi jangka menengah disiapkan sebagai penopang utama pembangunan nasional.
- Pertama, ketahanan pangan, Pemerintah berkomitmen memperkuat produktivitas pertanian dan perikanan, sekaligus menjaga stabilitas harga pangan untuk mendukung kesejahteraan petani dan nelayan.
- Kedua, ketahanan energi, peningkatan produksi minyak dan gas, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), serta pengurangan emisi karbon menjadi prioritas utama. Pemerintah juga terus melanjutkan program B40 menuju transisi B50 untuk kelapa sawit.
- Ketiga, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), ditujukan untuk membangun generasi sehat dan produktif sejak dini, MBG juga melibatkan UMKM dan ekonomi daerah dalam ekosistemnya.
- Keempat, reformasi pendidikan, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan melalui penguatan sekolah unggulan, vokasional, serta infrastruktur pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi. Pemerintah menyiapkan alokasi anggaran pendidikan antara Rp727 triliun hingga Rp761 triliun pada 2026.
- Kelima, peningkatan layanan Kesehatan, fokus diarahkan pada penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penurunan stunting, dan pemberian bantuan gizi. Pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp181 triliun hingga Rp228 triliun.
- Keenam, pembangunan desa, koperasi, dan UMKM, program ini menitikberatkan pada pengembangan desa mandiri serta penguatan peran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
- Ketujuh, pertahanan semesta, penguatan pertahanan nasional tidak hanya sebagai upaya menjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai fondasi untuk mencapai kemandirian sosial dan ekonomi.
- Kedelapan, akselerasi investasi dan daya saing global, Pemerintah membentuk Danantara guna meningkatkan sinergi dan daya saing BUMN baik secara nasional maupun global, dalam menghadapi dinamika global value chain.
Sri Mulyani menekankan pelaksanaan strategi tersebut harus tetap menjaga kesehatan APBN. Optimalisasi pendapatan negara harus selaras dengan iklim investasi dan pelestarian lingkungan.
Di sisi lain, efisiensi belanja operasional dan penguatan belanja produktif menjadi fokus untuk memastikan anggaran negara benar-benar mendorong kesejahteraan rakyat.
“Dengan terlaksananya delapan strategi ini, niscaya fondasi ekonomi Indonesia akan tetap tangguh dan mandiri. Kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi menjadi kunci dalam membentuk Indonesia yang sejahtera,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari website resmi Kementerian Keuangan, dikutip Rabu (21/5).
Menutup pemaparannya, Menkeu mengajak seluruh komponen bangsa, termasuk DPR, untuk terus bekerja sama, memberikan dukungan dan pandangan dalam menjaga arah pembangunan Indonesia ke depan. (EF)