Danantara akan umumkan kerja sama dengan Jepang, China, Malaysia

JAKARTA – Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan pihaknya akan mengumumkan rencana kolaborasi terbaru dengan sejumlah investor dari berbagai negara Asia.
Beberapa di antaranya termasuk rencana kolaborasi Jepang, China, dan Malaysia.
Hal itu disampaikan oleh Rosan saat ditemui di sela agenda DBS Asian Insights Conference 2025 yang digelar hari ini (21/5) di Hotel Mulia, Jakarta.
“Saya lihat mungkin dalam waktu 2 minggu atau 3 minggu ini kita akan kita akan tanda tangan dengan beberapa negara juga,” kata Rosan.
Sejumlah negara itu, menurut Rosan, telah menyatakan minatnya untuk kolaborasi bersama Danantara. “Mereka mau berinvestasi karena mereka tahu kita juga investasi bersama mereka,” ungkap Rosan.
Sebelumnya pada April kemarin, Danantara juga telah bekerja sama dengan Qatar Investment Authority (QIA), membentuk dana kelolaan bersama atau Joint Fund. Nilai dana kelolaannya mencapai US$4 miliar atau setara Rp67,5 triliun.
Sebagian dana kelolaan itu, kata Rosan, akan diinvestasikan di Indonesia dengan fokus pada hilirisasi hingga energi terbarukan.
Namun tidak menutup kemungkinan, dana kelolaan itu juga disalurkan untuk investasi di negara lain. “Mostly itu akan investasi di Indonesia,” imbuh Rosan.
Dalam pemaparannya, Rosan juga menyebutkan bahwa dalam lima tahun ke depan, Danantara ditargetkan untuk membukukan nilai investasi hingga lebih dari Rp13 triliun.
"Investasi selama 10 tahun terakhir—sampai 2024—yang masuk ke Indonesia, baik dalam maupun luar negeri, mencapai Rp9.100 triliun. Dalam lima tahun ini, kami ditargetkan untuk mencapai pertumbuhan Rp13.000 triliun lebih," ujarnya.
Menurutnya, target investasi yang tinggi ini akan membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. (ZH/KR)