Analis ramal IHSG kembali lesu, imbas neraca dagang dan net sell asing

JAKARTA – Sejumlah analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak terbatas, dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Selasa (3/6) hari ini.
Proyeksi itu berdasarkan sejumlah sentimen yang mewarnai pasar saham dunia maupun regional, serta rilis data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus terendah dalam 5 tahun terakhir.
Chory Agung Ramdhani, Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas, mengatakan rilis data neraca dagang telah mendorong IHSG turun tajam pada perdagangan Senin kemarin.
Selain itu, kata Chory dalam ulasan terbarunya, menyebut aksi jual asing yang mencapai Rp2,81 triliun juga turut menekan pasar saham.
“Saat ini, IHSG diperkirakan masih berpotensi mengalami pelemahan terbatas hingga menyentuh level 6.977,” kata Chory.
Sementara itu Mayang Anggita, Analis Panin Sekuritas, menyebut pelemahan IHSG pada Senin disebabkan oleh amblesnya harga saham bank besar, seperti disampaikan oleh IDNFinancials.com sebelumnya.
Secara teknikal, Mayang menilai IHSG pada awal pekan ini belum sanggup menguji resistance 7.175-7.213 dan ditutup melemah di bawah Moving Average (MA) 5 yang berada di level 7.138, membuka potensi pelemahan lanjutan indeks menuju support terdekat level 6.930-7.000.
“Selanjutnya dynamic support MA50 di 6.830 diharapkan mampu menopang pergerakan IHSG demi tercipta trend bullish yang solid,” kata Mayang.
Senada dengan pandangan tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas menilai IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah, di kisaran support 6.980-6.985 dan resistance 7.150-7.235.
Proyeksi itu sejalan dengan penguatan mayoritas komoditas dan indeks acuan utama di pasar saham Amerika Serikat (AS). (KR)