JAKARTA – Bank DBS Indonesia dan Bank UOB Indonesia menyalurkan pinjaman jumbo Rp6,7 triliun untuk memfasilitasi pembangunan data centre yang diinisiasi DayOne dan Indonesia Investment Authority (INA).

Perlu diketahui, DBS dan UOB mengklaim bahwa kredit ini merupakan perjanjian pembiayaan dalam mata uang rupiah terbesar yang ditujukan untuk pengembangan kampus data centre.

Berdasarkan siaran resmi yang diterima IDNFinancials.com, tiga data centre ini akan dikembangkan di Nongsa Digital Park, Batam, dan siap menjadi jembatan digital Singapura-Indonesia.

“Konektivitas digital yang semakin kuat antara Indonesia dan Singapura menempatkan kedua negara pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi permintaan regional yang terus meningkat akan daya komputasi,” ujar Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong dalam siaran resmi.

Menurut Boston Consulting Group, permintaan data centre di kawasan ASEAN diperkirakan akan melonjak hingga 6,5GW pada tahun 2030, dengan koridor Singapura-Johor-Batam diproyeksikan memenuhi setengahnya, hingga 3,3 GW.

Proyek ini disebut sebagai aksi investasi pertama INA di sektor pengembangan data centre, serta langkah pertama DayOne, operator data centre asal Singapura, masuk ke pasar Indonesia.

“Kampus kami akan menjadi rumah bagi pusat data tercanggih di Indonesia yang siap mendukung teknologi AI dan dirancang untuk menunjang gelombang transformasi digital berikutnya,” sebut CEO DayOne Jamie Khoo.

Kampus data centre ini diproyeksi akan selesai dibangun pada akhir 2025, dengan kapasitas gabungan hingga 72,4 MW. “Ini setara dengan 5 persen dari total kapasitas pusat data di Asia Tenggara, yakni 1,41GW, pada tahun 2029,” tulis DBS dan UOB dalam siaran resmi. (ZH)