NEW DELHI - Setelah berbagai spekulasi dan negosiasi panjang, pemerintah India akhirnya mengonfirmasi bahwa Tesla tidak berminat untuk memproduksi mobil listrik di negara India.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Industri Berat India, H.D. Kumaraswamy, dalam konferensi pers, dikutip BBC News, Selasa (3/6), bertepatan dengan peluncuran panduan resmi untuk program insentif kendaraan listrik (EV) nasional.

“Mercedes-Benz, Skoda-Volkswagen, Hyundai, dan Kia telah menunjukkan minat [untuk memproduksi mobil listrik di India], namun untuk Tesla—kami tidak mengharapkannya,” ujar Kumaraswamy.

Meski demikian, Kumaraswamy menyebut Tesla akan tetap membuka dua showroom ritel di India.

Negosiasi antara Tesla dan India mengenai investasi dan manufaktur mobil listrik ini sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Namun, prosesnya menemui jalan buntu pada tahun 2022, saat pemerintah India menuntut Tesla membuat mobilnya di dalam negeri. Di sisi lain, Tesla memilih untuk mengekspor mobil ke India untuk menguji pasar di India.

Hingga tahun 2023, CEO Tesla Elon Musk mengklaim bahwa ia masih mencari waktu yang tepat untuk berinvestasi di India, bahkan sempat mengeluhkan tingginya tarif impor di India yang menghalangi masuknya Tesla pada 2024 lalu.

Setelah keluhan itu, India mengumumkan pemotongan pajak impor EV untuk produsen global yang bersedia menginvestasikan minimal US$500 juta dan memulai produksi lokal dalam waktu tiga tahun.

Di awal tahun 2025, Musk dan Perdana Menteri Narendra Modi kemudian bertemu di Washington DC untuk membahas potensi kolaborasi teknologi dan inovasi antara kedua pihak.

Terlepas dari perkembangannya, sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita Press Trust of India bahwa Tesla tidak berpartisipasi dalam diskusi lanjutan mengenai kebijakan investasi dan manufaktur EV dalam negeri di India.

Sejalan dengan isu regulasi dan strategi bisnis yang menghadang Tesla, sejumlah analis menilai pasar EV India masih belum cukup matang bagi Tesla.

Kendaraan listrik baru menyumbang kurang dari 3% dari total penjualan mobil di India, dan infrastruktur pengisian daya baterai EV serta kondisi jalan di India belum mendukung ekosistem ini dengan optimal, kata analis.

Ditambah lagi, model dasar Tesla diperkirakan akan dua kali lebih mahal dari mobil listrik buatan lokal.

Saat ini, pasar mobil listrik India masih didominasi oleh Tata Motors dengan pangsa pasar lebih dari 60%, disusul oleh MG Motors, perusahaan patungan antara India dan China, dengan 22%.

Secara global, Tesla pun tengah menghadapi tekanan kompetisi dari produsen asal Tiongkok seperti BYD.

Penjualan Tesla anjlok ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir pada kuartal pertama 2025, diperburuk oleh sorotan publik terhadap keterlibatan Elon Musk dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Namun, Musk akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari DOGE akhir Mei lalu. (EF/ZH)