JAKARTA – Pemerintah China mengeluh atas ucapan Marco Rubio, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang menyinggung peristiwa Lapangan Tiananmen tahun 1989.

Mengutip The Straits Time pada Rabu (4/6), Lin Jian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China mengaku telah mengajukan keberatan kepada AS, terkait peringatan peristiwa Lapangan Tiananmen tahun 1989.

Menurut dia, AS telah mendistorsi fakta sejarah dan menyerang sistem politik China, dengan mengangkat tragedi itu.

Sebelumnya, Marco Rubio menyatakan perihal keberanian masyarakat China, yang tewas pada saat menggelar protes di Lapangan Tiananmen pada 4 Juni 1989.

“Hari ini kita memperingati keberanian orang-orang China yang terbunuh saat mencoba menjalankan kebebasan fundamental mereka, serta orang-orang yang menderita aniaya saat mencari pertanggungjawaban dan keadilan atas peristiwa 4 Juni 1989,” katanya.

Menurut dia, Partai Komunis China secara aktif menyensor fakta peristiwa itu, namun masyarakat dunia tidak akan melupakannya.

Pada 4 Juni 1989, para demonstran di China menghadapi pasukan bersenjata dan tank di Lapangan Tiananmen, ketika berdemonstrasi memprotes situasi ekonomi dan politik di China. (LK/KR)