JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) resmi melepas 50% partisipasi dalam Kontrak Kerja Sama (KKS) blok gas Gebang di Sumatera Utara kepada Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (JAPEX) lewat perjanjian jual beli yang ditandatangani hari ini (22/5).

Blok Gebang, terutama lapangan gas Secanggang, dinilai sebagai aset migas yang berpotensi memenuhi permintaan gas dan pengadaan listrik yang terus meningkat di kawasan Sumatra.

“Produksi gas dari lapangan Secanggang ditargetkan dapat dimulai pada tahun 2027, dengan rencana pembangunan dan desain infrastruktur yang telah dimulai,” ujar ENRG dalam siaran resminya, dikutip Kamis (22/5).

Peningkatan produksi gas pada 2027 hingga tahun-tahun selanjutnya diproyeksikan akan mendorong pertumbuhan EBITDA, cash flow, dan profil cadangan migas EMP.

“Lebih dari itu, struktur dari transaksi ini tetap mempertahankan kendali strategis dan mitra yang berkelas dunia,” ujar Edoardus Ardianto, Wakil Direktur Utama & CFO ENRG.

Menurut manajemen ENRG, JAPEX akan mampu mendorong pengembangan lapangan gas tersebut melalui akses pendanaan yang mumpuni, geological modelling yang canggih, dan pengerjaan proyek yang lebih efisien.

JAPEX dikenal sebagai perusahaan Jepang dengan pengalaman puluhan tahun di sektor energi, terutama pengembangan hulu minyak dan gas di Asia, Amerika Utara, Eropa dan Timur Tengah.

Transaksi blok Gebang juga bukan pertama kalinya ENRG dan JAPEX berkolaborasi. Keduanya bersama-sama mengoperasikan KKS Kangean sejak 2007.

Namun, per hari ini (22/5), ENRG, lewat anak-anak usahanya, akan mengambil alih sisa 25% partisipasi JAPEX dalam KKS blok Kangean, dan menjadi pengendali utama blok migas di Jawa Timur tersebut.

Hal ini sejalan dengan visi Perseroan untuk meningkatkan cadangan dan menambah jumlah produksi migas harian secara organik.

“Kedua transaksi ini merefleksikan visi jangka panjang EMP yang cukup berimbang, dengan memperkuat posisi kami di Kangean untuk menciptakan nilai ekonomi di masa depan, dan membangun kemitraan strategis dengan JAPEX dalam pengoperasian aset Gebang,” ungkap Syailendra S. Bakrie, Direktur Utama & CEO ENRG. (ZH)